CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ratusan massa berunjuk rasa menolak eksekusi lahan dengan menutup Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Senin (11/7/2022). Demonstran membakar ban bekas hingga akses jalan tersebut tidak dapat dilalui masyarakat dan kendaraan pun dialihkan dari arah Jalan Urip Sumaharjo menuju Jalan Alauddin.

Pengunjuk rasa  memblokade jalan di depan Living Plaza, sejak pukul 07.30 wita dan berorasi dengan menggunakan mobil truk sebagai panggung orasi dan pengeras suara.

Pihak Pengadilan Negeri (PN) Makassar rencananya akan membacakan surat putusan pengadilan yang telah dimenangkan pihak penggugat. Namun, mendapatkan penolakan dari pihak tergugat yang telah berkumpul di lokasi ekseskusi sejak pagi tadi.

Dari pantauan CELEBESMEDIA.ID, di lokasi pihak kepolisian pun disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya keributan dari dua kelompok sehingga upaya mediasi pun dilakukan dengan mempertemukan kedua pihak.

"Tadi sudah dipertemukan antara kuasa hukum kedua belah pihak, namun tidak ada titik temu. Pihak kuasa hukum tergugat tetap akan melakukan perlawanan hukum," kata Humas PN Makassar, Sibali di lokasi, Senin (11/7/2022)

Rencananya PN Makassar kata Sibali akan membacakan putusan pengadilan namun melihat dan memperhatikan banyak hal yang dapat berakibat buruk sehingga untuk saat ini dibatalkan.

"PN Makassar mempertimbangkan hal-hal yang akan berdampak luas terhadap masyarakat. Tapi kami secara institusi hanya mengawal putusan pengadilan. Kami hadir disini atas nama negara. Kami tidak berani eksekusi tanpa pertimbangan aparat keamanan," jelasnya.

Unjuk rasa tersebut mengakibatkan arus lalu lintas yang mengarah ke Jalan Sultan Alauddin lumpuh setelah diblokade. Sementara kedua belah pihak penggugat dan tergugat setelah mengetahui pembatalan ekseskusi mereka pun kemudian meninggalkan lokasi lahan eksekusi. 

(Laporan: Rusmawandi Rara)