Datangi Warganya yang Putus Sekolah, Bupati Lutim: Harus Sekolah, Biaya Ditanggung Pemerintah

Bupati Lutim, Thorig Husler, memberikan bantuan perlengkapan sekolah kepada warganya yang sempat putus sekolah / foto: Son

CELEBESMEDIA.ID, Malili - Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler, mendatangi kediaman Sirli, warga Desa Puncak Indah Malili, yang tidak mampu menyekolahkan anaknya karena tak punya biaya. Dua anak Sirli, Rama dan Rika, tak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP karena orang tuanya tak punya uang untuk membeli pakaian sekolah.

 

Husler kecewa karena ternyata ada warganya yang tidak bisa sekolah lantaran tak mampu membeli seragam sekolah.

 

Kedatangan Husler bersama rombongannya ini untuk memastikan kondisi keluarga Sirli yang awalnya dianggap miskin. Setelah bertemu Sirli, barulah Husler mengetahui keadaannya.

 

“Secara fisik Pak Sirli masih kuat. Dia memiliki tujuh orang anak,” kata Husler.

 

Kondisi dapurnya pun dianggap masih bisa untuk memberik makan anggota keluarganya tiga kali sehari, meskipun rumah yang ditempatinya hanyalah menumpang.

 

Di Dinas Sosial, Sirli terdata sebagai penerima bantuan dari program keluarga harapan dan beras miskin.

 

Kendati demikian, Sirli mengaku tidak mampu menyekolahkan dua anaknya ke jenjang SMP karena tak memiliki uang. Masalah ini sudah disampaikannya kepada Kepala Desa Puncak Indah, tapi sang Kades tidak menindaklanjuti keluhan Sirli ini ke Dinas Pendidikan Lutim.


“Rama dan Rika harus tetap sekolah. Soal biaya ditanggung pemerintah daerah,” tegas Husler.

 

Dalam kesempatan itu juga husler menyerahkan bantuan seragam sekolah lengkap, sembako, serta barang kebutuhan rumah tangga lainnya.


Menurut Husler, hal ini terjadi karnea kades tidak proaktif. Ini tidak akan terjadi jika segera dilaporkan ke Dinas Pendidikan. “Karena di Luwu Timur, jangankan siswa SPM, mahasiswa juga diberikan bantuan pendidikan,” kata Husler.