Makassar Holiday Fair Diharap Bangkitkan Pariwisata Pasca Pandemi
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Indonesian Tour Leaders Association (ITLA) dan Association of the Indonesian Tours dan Travel Agencies (Asita) berkolaborasi dengan OCBC NISP menggelar Makassar Holiday Fair di Hotel Claro, Makassar, Kamis (3/3/2023).
Selain menggelar ekspo, Makassar Holiday Fair juga menggelar diskusi bisnis dengan mengusung tema "Optimisme Industri Pariwisata Ditengah Ketidak Pastian Global".
Narasumber yang dihadirkan sebanyak 6 orang diantaranya, President ITLA, Robert Alexander Moningka; Ketua DPD Asita Sulsel, Didi Lenardo Manaba; Regional Head Of OCBC NISP, Kuntarto Shianto.
Serta General Manager Makassar Garuda Indonesia, I Wayan Gilang Aditya Subawa; Chairman Makassar Health Tourism Forum (MHTF), Fuad Husain Akbar; dan Perawakilan dari Bea Cukai, Sofyan Hakim.
President ITLA, Robert Alexander Moningka mengatakan kegiatan ini merupakan roadshow dari 7 kota yang dilakukan ITLA. Di antaranya Jakarta, Bandung, Surabaya dan saat ini, Kota Makassar.
Di mana dalam rangkaian kegiatan tersebut ada juga pertemuan dengan penta-helix untuk membahas tentang pariwisata pasca pandemi Covid-19.
Pandemi kemarin mengajarkan kita bahwa semua kegiatan pariwisata itu tidak bisa kalau dilakukan hanya sendiri-sendiri ataupun satu asosiasi saja.
"Nah di sini kita ingin berkolaborasi melalui spirit kolaborasi yang kita perkenalkan sehingga kita mau semua bangkit sama-sama, majunya sama-sama dan sama-sama kita bisa bangkit dan majukan pariwisata," ucapnya kepada CELEBESMEDIA.ID.
Pria yang akrab disapa Bob Moningka ini mengungkapkan sebelum pandemi Covid-19, Tour Leader yang ada di ITLA 1.700 orang.
"Untuk leader atau pemimpin perjalanan wisata kita ada 1.700. Namun pada saat pandemi kemarin itu karena situasi dan kondisi kita sekarang yang paling ini kurang lebih sekitar 600-700," bebernya.
Dalam momen inilah, Bob Moningka mengaku ingin memulai menyusun kempbali untuk menghadapi bisnis usaha perjalanan wisata yang akan penuh dengan tantangan.
"Rebooting pariwisata lagi, yang kurang baik kita perbaiki yang sudah baik kita tingkatkan lagi," tukasnya.
Bob menyebut langkah untuk mempercepat pertumbuhan di kondisi Vuca ini adalah kita menentukan standar kompetensi kualitas seorang pemimpin.
"Tentunya kita harus beradaptasi, berinovasi terus berkolaborasi. Kita sudah tentukan standarnya," tuturnya.
Olehnya itu, ia berharap dalam kesempatan ini pariwisata Indonesia bisa lebih bangkit pasca pandemi.
"Setelah lebih dari 2 tahun tiarap karena pandemi dan kita berharap bisa bangkit tapi bangkitnya bukan bangkit karena hanya kebangkitan ekonomi secara kuantitas saja tapi kualitasnya juga sehingga kita bisa bersaing dan kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri," pungkasnya.
Laporan : Darsil Yahya