MUI Sulsel Susul Muhammadiyah Tolak Kehadiran W Super Club di Makassar

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel menolak hadirnya W Super Club Makassar sebagai pusat clubbing terbesar di Makassar.

Tempat hiburan W super Club milik Hotman Paris yang terletak di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), Makassar telah resmikan pada Senin (27/24) kemarin.

Penolakan MUI Sulsel akan kehadiran W Super Club ini tertuang dalam pernyataan sikap Nomor: 05/DP.P.XXI/V/2024 yang ditandatangani Ketua MUI Sulsel, KH. Najamuddin terntanggal, Kamis (30/5).

Dalam pernyataan sikap tersebut selain menolak kehadiran W Super Club, MUI Sulsel juga mengimbau kepada pemerintah untuk memperhatikan dan mengevaluasi izin W Super Club Makassar tersebut. Terlebih jarak W Super Club berdekatan dengan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna sehingga dinilai MUI Sulsel mencederai ikon agamis.

MUI Sulsel juga mengingatkan  umat Islam bahwa memasuki tempat-tempat tersebut adalah haram dan juga meminta kepada para investor yang ingin membangun tempat hiburan malam agar menghargai umat di sekitar.

“Mengimbau kepada umat Islam bahwa memasuki tempat-tempat tersebut adalah haram, sebagaimana keharaman kemaksiatan lainnya seperti makan makan bangkai, babi, perbuatan zina dan lain-lain”.

Pada poin terakhir pernyataan sikap tersebut, MUI Sulsel mendesak pemerintah untuk membuat regulasi dan peraturan yang ketat dalam pemberian izin tempat-tempat hiburan, apalagi sebagai clubbing terbesar di suatu daerah.

Selain MUI Sulsel, Front Persaudaraan Islam (FPI) Sulsel dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Sulsel serta PA 212 Sulsel juga menyatakan sikap penolakan terhadap kehadiran W Super Club di Makassar.

Sehari sebelumnya, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Makassar menolak dengan keras kehadiran W Super Club yang digadang-gadang menjadi pusat clubbing terbesar di Kota Makassar.

Selain menolak dengan keras kehadiran tempat hiburan malam milik pengacara kondang tersebut, PD Muhammadiyah Makassar juga menjabarkan atau melampirkan 2 alasan yang menjurus kepada penolakan tersebut.

"Semakin rusaknya moral agama generasi muda kita, sebagaimana firman Allah SWT : Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat (QS Maryam, 19:59),"

"Semakin meluasnya perbuatan Dosa dan maksiat yang mengundang turunnya laknat Allah SWT. Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu, dan ketahuilah bahwa siksa Allah sangat keras (QS Al Anfal, 8:25)"