Ini Penyebab Pernikahan Dini Marak di Sulsel
![](https://thumb.spotlight.id/image/2018/11/28/5a58c25fc9bc9b18a95ae300b3dd8743-Nur-Anti.jpg)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Tingginya angka pernikahan dini
di Sulsel hingga menembus angka 20 persen mengundang keprihatinan berbagai
pihak. Siapa yang salah dalam hal ini?
Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel, Nur Anti,
menuturkan bahwa maraknya pernikahan dini bukan semata-mata kesalahan
masyarakat. Ia menyatakan, perlunya melihat langsung kondisi di lapangan
"Rata-rata anak yang menikah usia dini adalah mereka
yang tidak sekolah atau putus sekolah dan daerah yang memiliki persentase
tinggi adalah daerah yang terpencil. Sementara kita tahu bahwa di daerah
terpencil masih kurang akses pendidikan yang disediakan oleh
pemerintah," ungkapnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa (27/11/2018).
Diakuinya, pemerintah punya kontribusi yang menyebabkan
maraknya pernikahan dini. Pasalnya, pemerintah belum mampu memenuhi fasilitas
pendidikan yang dibutuhkan oleh anak. Pernikahan bukanlah kepentingan terbaik
anak.
Selain faktor pendidikan , Nur Anti menambahkan, perkawinan
anak usia dini juga disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga anak, khususnya di
daerah pedesaan.
"Pernikahan anak usia dini juga disebabkan oleh faktor
ekonomi, dimana orangtua anak berada pada keadaan kurang mampu sehingga jalan
satu-satunya untuk meringankan beban mereka adalah menikahkan anak,” katanya.
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2015 prosentase pernikahan
anak perempuan di bawah usia 18 tahun di Sulsel
sebesar 13,34 persen, meningkat tahun 2016 menjadi 19,74 persen dan
terus naik pada tahun 2017 menjadi 20,20 persen.(*)