Distributor Bantah Kelangkaan Pupuk Bersubsidi
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Wakil Direktur CV Anjas Jeneponto, Budiarto yang merupakan distributor pupuk bersubsidi membantah jika pupuk subsidi langka.
Ia menegaskan stok pupuk subsidi masih aman hingga saat ini.
"Ketersediaan pupuk bersubsidi di gudang ada, " kata Budiarto dalam Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPRD Sulsel, Kamis (16/3/2023)
Menurut Budiarto, kelangkaan pupuk bersubsidi hanya terjadi bagi petani yang tidak terdaftar pasalnya masih banyak petani yang belum terdaftar.
"Memang banyak sekali petani belum terdaftar. Kasian sebenarnya," ucapnya.
"Masih banyak petani yang tidak terdaftar. Bahkan ada terdaftar tapi tidak ada lagi kuotanya," tambahnya.
Menurut penjelasan Budiarto, dosis pupuk bersubsidi sangat kecil, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan petani.
"Kan di lapangan kebutuhan petani seperti pupuk urea. Untuk padi 200 kg. Jagung 300 kg. Tapi faktanya di RDK itu cuma 175-200 kg," bebernya.
Terkait kenaikan harga, Budiarto tidak menerima jika perusahaannya dituding seperti itu. Menurutnya, selama ini perusahaannya telah menyalurkan pupuk sesuai aturan.
"Kalau distributor menaikkan harga, tidak ada. Menimbun, tidak ada istilah menimbun karena distributor sama pengecer itu diwajibkan punya stok di gudang. Minimal 1 minggu untuk distributor dan 2 minggu untuk kios," katanya.
Senada dengan Budiarto, Pimpinan CV Hidayat Bulukumba, Hamrawati yang juga merupakan distributor pupuk bersubsidi juga membantah kelangkaan pupuk.
"Pupuk bersubsidi di tempat kami sampai saat ini masih tersedia," ujarnya.
Sementara PT Pupuk Sulsel 6 Indonesia selaku penyedia pupuk bersubsidi, hingga per 15 Maret 2023, pupuk subsidi jenis urea di Sulsel telah tersalurkan sebanyak 82.359 ton lebih, atau 20 persen dari alokasi yang ada.
"Pupuk subsidi jenis urea di Sulsel telah tersalurkan sebanyak 82.300 ton lebih, atau 20 persen untuk jenis Phonska telah tersalur sebanyak 50.460 ton, " bebernya.
Hal tersebut sudah sesuai dengan track record, ketersediaan stok pupuk saat ini, menurutnya telah melampaui peraturan Menteri Perdagangan (Mendag).
" Di tahun 2023 Kami sudah menyediakan 18.991 ton untuk pupuk urea naik menjadi 24.805 ton, atau sekitar 131 persen lebih banyak daripada peraturan Kemendag,” ujarnya.
Adapun kuota pupuk subsidi Sulsel yakni pupuk urea 420 ribu ton. Untuk pupuk Phonska 243 ton.
Per Maret 2023 jumlah yang telah tersalurkan hingga saat ini (15 Maret 2023) untuk pupuk urea baru 15.208 ton sedangkan pupuk Phonska baru 8.633 ton.
Sebelumnya diberitakan DPRD Sulsel menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kelangkaan harga pupuk. Dalam rapat tersebut legislator Sulsel memanggil 12 distributor.
Namun hanya sembilan hadir yakni PT Pupuk Indonesia Niaga Cabang Makassar, PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Makassar, CV Semoga Raya Bone, CV Mulia Gowa, CV Anjas Jeneponto, CV Hidayat Bulukumba, PT Raja Putra Perkasa Bone, CV Suriani Bone, dan CV ABK Mitra Mandiri Soppeng.
Tiga distributor tidak hadir yakni CV Putra Bungsu Sesa Luwu Timur, CV Mekar Tani Pinrang, dan CV Subur Tani Toraja Utara.
Laporan: Ardi Jaho