Ada Hujan Meteor Orionid di Akhir Oktober, Catat Tanggal dan Cara Lihatnya

Ilustrasi - (foto by pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam yang dapat disaksikan dengan mata. Hampir tiap tahun akan terjadi hujan meteor.

Mengutip laman resmi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Selasa (15/10), di tahun 2024 ini terjadi hujan meteor sebanyak 11 kali hujan meteor, dua diantaranya terjadi di Oktober 2024.

Pada akhir Oktober tepatnya tanggal 21-22 Oktober akan terjadi hujan meteor orinoid. Mengutip dari science.nasa.gov, meteor orionid dikenal karena kecerahan dan kecepatannya sehingga akan tampak indah di langit malam.

Meteor ini bergerak cepat – melaju dengan kecepatan sekitar 148.000 mph (66 km/s) ke atmosfer bumi. Meteor cepat dapat meninggalkan kereta bercahaya (serpihan puing pijar di belakang meteor) yang berlangsung selama beberapa detik hingga menit. 

Meteor cepat terkadang juga dapat berubah menjadi bola api. Orionid juga dibingkai oleh beberapa bintang paling terang di langit malam, yang memberikan latar belakang spektakuler untuk meteor yang mencolok ini.

Sebenarnya hujan meteor orionid telah berlangsung selama 2 Oktober sampai 7 November 2024. Tetapi puncaknya pada 21 Oktober 2024. Saat puncak, diperkirakan akan muncul sebanyak 20 meteor per jam. 

Sebelumnya, pada 7 Oktober kemarin juga terjadi hujan meteor draconid.

Cara Lihat Hujan Meteor

Orionid dapat dilihat di belahan bumi utara dan selatan selama beberapa jam setelah tengah malam. Namun untuk mengamati hujan meteor dapat dilakukan dengan cara mencari tempat yang gelap dan berpandangan luas seperti di pegunungan atau pantai. 

Carilah area yang jauh dari kota atau lampu jalan. Dalam waktu kurang dari 30 menit dalam kegelapan, mata Anda akan beradaptasi dan Anda akan mulai melihat meteor. Biasanya  hujan meteor akan berlangsung hingga fajar.

Pengamat juga tidak memerlukan peralatan atau keahlian khusus untuk melihat hujan meteor. Yang diperlukan hanyalah langit malam yang cerah, dan dibantu dengan informasi pengukur kondisi jarak pandang untuk melihat hujan meteor.