Wow..! Ada Pengantin Anti Mainstream di Pantai Bosowa

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Cerah...! Matahari bergerak menuju posisi kulminasi di Pantai Indah Bosowa, Makassar. Undangan pun mulai ramai berdatangan. 

Pasangan pengatin Rizkian dan Virna tampak di tengah laut diantar naik keramba menuju pantai. Ketika turun dari keramba, Rizkian menggendong istrinya agar pakaiannya tidak basah. Adegan mesra itu pun membuat riuh hadirin. 

"Ini sejarah. Pertama kali di Makassar ini pesta nikah di laut dan pantai. Jadi jangan bilang dirimu millenial kalau tidak pesta nikah di pantai ini," ucap HM Aksa Mahmud, pemilik Pantai Indah Bosowa ketika menyampaikan sambutannya, dan disambut gelak tawa hadirin. 

Menggelar resepsi pernikahan di ballroom hotel sudah sangat jamak. Begitu juga di taman atau di ruang terbuka lainnya, seperti di pinggir kolam renang, sudah biasa kita saksikan di kota-kota besar. Sudah mainstream, kata anak millenial. 

Menyelenggarakan acara pengantin di pantai terbuka, dan benar-benar dekat dengan laut, mungkin masih sangat langka. Anti-mainstream kata anak muda. 

Itulah pilihan pasangan Rizkian Fajar Sudictar dan Virna Dec Fernanda Tika Bahari. Boleh jadi, baru pertama kali terjadi di Kota Makassar atau Sulawesi Selatan. 

Rizkian dan Virna menggelar resepsi yang unik di Pantai Indah Bosowa, di kawasan Tanjung Bunga Makassar. Walaupun pada undangan mereka (wedding invitation) tertulis acara syukuran pengantin, pada hari Sabtu 7 Mei 2022.

Pasangan berbahagia ini sendiri telah melangsungkan akad nikah, sekaligus resepsi pernikahannya pada 12-02-2022 di Bandung. Virna memang orang Bandung, sementara Rizkian warga Makassar.

Memang, kebanyakan orang sekarang ini menggelar resepsi pernikahan hanya satu kali, demi alasan praktis. Undangan pihak keluarga perempuan dan keluarga laki-laki hadir pada satu kesempatan yang sama di lokasi resepsi. 

Akan tetapi, lazim juga orang  menggelar resepsi dua kali, walaupun berada satu kota. Apalagi kalau pengantin pria dan wanita berbeda kota domisili. Sekali resepsi untuk pihak keluarga dan handaitaulan mempelai wanita dan sekali juga untuk mempelai pria. 

Resepsi di Bandung yang digelar keluarga Virna di gedung Seskoad, boleh dikata mewakili topografi gunung. Dengan demikian acara syukuran di pantai ini melengkapi sempurnanya resepsi pernikahan mereka.

Tak ubahnya syair lagu yang dilantunkan penyanyi Tulus: asam di gunung dan garam di laut bertemu di belanga. Kisah Rizkian dan Virna, seperti asam di gunung dan garam di laut bertemu di pelaminan.

Resepsi ini dirancang unik, benar-benar dengan seutuhnya suasana pantai. Aroma laut. Undangan pun hadir dengan kostum santai layaknya datang rekreasi di pantai. 

Dekorasi dikerjakan Hotel Aryaduta, sementara konsumsi disediakan bersama oleh Aryaduta dan Rumah Makan Lae-Lae. Tak ada pesta tanpa makan-makan. Tak ayal, makanan yang tersaji untuk disantap undangan, memang makanan laut khas Makassar, seperti ikan bakar. 

Sejak dibukanya Pantai Indah Bosowa atau yang lazim juga disebut Bosowa Beach oleh warga Makassar untuk masyarakat luas, Aryaduta dan Lae-Lae memang sudah hadir di sana menyiapkan makanan dan minuman bagi pengunjung.

Cerita resepsi Rizkian dan Virna tak sampai di situ saja. Resepsi ini juga menjadi unik karena digelar pula tauziyah atau ceramah dengan tema air laut. Penceramahnya, ustadz Muhammad Yusuf dari Sidenreng Rappang. 

Salah satu video cermahanya yang viral, banyak dibagikan warga net, yakni "Berobat dengan Air Alqur'an". Salah satu air Alqur'an yang disebutkan adalah air laut. 

Sebagai obat, air laut diyakini dapat menyembuhkan 40 sakit kronis. Air laut sebagai obat banyak disebut dalam penelitian ilmiah maupun dalam pesan-pesan sahabat Nabi Muhammad. Sungguh sebuah pesta pernikahan yang unik. 

Keunikan-keunikan inilah yang akan "dijual" Pantai Bosowa sebagai salah satu daya tariknya. Pada momen ramadan 1443 hijriah lalu, digelar pula acara-acara buka puasa dan shalat tarwih bersama dengan imam asal Palestina. 

Sebagai catatan, Pantai Indah Bosowa, milik pengusaha HM Aksa Mahmud, semula kawasan tertutup. Hanya pemilik dan keluarga serta kolega, kerabat dan karyawan yang diajak boleh masuk. 

Akan tetapi sejak Covid-19 merebak 2020, Aksa Mahmud membuka lahannya itu untuk umum. Tujuannya agar ada area terbuka yang dapat digunakan masyarakat untuk menikmati sinar matahari sekaligus berenang dan berendam air laut. Juga aktivitas yang bersifat silaturrahmi dan sosial lainnya. 

Boleh jadi, resepsi pernikahan di pantai itu bakal semakin romantis jika diselenggarakan di senja hari dengan pemandangan sunset yang indah. Pantai Indah Bosowa memang menghadap ke laut lepas. Tanpa halangan bangunan atau pulau, pengunjung dapat menyaksikan matahari terbenam di garis batas cakrawala, meninggalkan langit yang masih merah merona. 

Atau resepsi digelar di malam hari, bermandikan sinar bulan purnama dan taburan bintang. Lebih syahdu dan romantis lagi. Bukan hanya bagi pengantinnya, tetapi juga pasangan undangan. Bernostalgia menegenang romantisme masa-masa pengantin baru mereka.