Ekonom Nilai Pemberian Bansos Tidak Efektif Jaga Stabilitas Ekonomi

Ilustrasi - (foto by pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi dinaikkan sejak Sabtu kemarin(3/9/2022) . Seiring dengan pengumuman kenaikan harga BBM tersebut, pemerintah juga berkomitmen akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi rakyat kecil. 

Namun penyaluran bansos tersebut dinilai hanya sebagai peredam gejolak masyarakat  yang sifatnya sementara. Bukan menjadi solusi bagi rakyat kecil yang menjerit akibat kenaikan harga BBM ini.

Pakar ekonomi Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Dr Lukman Setiawan menegaskan penyaluran bansos di tengah kenaikan harga BBM ini tidak efektif sebab kenyataannta bansos tersebut tidak bisa membantu pergerakan ekonomi masyarakat kecil.

"Pemberian bansos kalau sifatnya sementara itu itu bisa saja. Tetapi pertanyaannya apakah dengan pemberian bansos yang sifatnya sebagai stimulan ini apakah harga BBM akan turun? Tentu tidak. Sementara dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM ini akan panjang," jelasnya dalam Blak-blakan Seru, Senin sore (5/9/2022).

Ia pun menilai kebijakan pemerintagmh menaikkan harga BBM bukanlah langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

"Di kondisi saat ini sangat tidak tepat karena kita baru-baru ini dilanda Covid-19 yang perekonomian belum stabil, tiba-tiba harga BBM dinaikkan yang akan mengancam resesi ekonomi dan menimbulkan inflasi," katanya.

"Kondisi ini sangat mengancam. Belum diumumkan harga BBM dinaikkan saja, sudah ada beberapa barang yang naik sementara pendapatan tidak naik," lanjutnya.

Ia juga menerangka  ada kebijakan lainnya yang harusnya masih dapat dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan APBN. Kebijakan yang sifatnya memperbaiki perekonomian namun tidak mengekang masyarakat kecil. 

"Yang sifatnya kebutuhan mendasar masyarakat tidak diganggu dulu. Pemerintah harusnya mencari dulu sektor startegis yang sifatnya jangka menegah atau  jangka panjang itu yang diberhentikan sementara agar tidak mengganggu subsidi masyarakat," tutupnya.