5 Fakta Semeru, Gunung Api Tertinggi Ketiga di Indonesia
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Gunung Semeru kembali erupsi
dan mengeluarkan awan panas. Bahkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMG) menyatakan status Gunung Semeru di Jawa Timur pada Minggu
(4/12/2022) telah dinaikkan dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas
terhitung mulai pukul 12.00 WIB. Tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak
gunung sekitar 5.176 meter.
Gunung Semeru sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa
Timur. Mengutip Kompas.com, Gunung
Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru,
3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Gunung Semeru juga masuk dalam deretan 4 gunung tertinggi di
Indonesia setelah Gunung Cartenz, yang merupakan gunung tertinggi di Indonesia
dengan ketinggian 4884 mdpl, terletak di pengunungan Jayawijaya, Provinsi
Papua. Lalu ada Gunung Kerinci yang
tingginya 3.805 mdpl di Sumatera Barat dan Gunung Rinjani di Lombok dengan
ketinggian 3672 mpdl.
2. Gunung Api Ketiga di Indonesia
Selain masuk dalam jajaran Gunung tertinggi di Indonesia,
Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung
Rinjani di Nusa Tenggara Barat.
Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring
Saloko.Bahkan hingga hari ini, Senin (5/12/2022), Gunung Semeru masih meluncurkan
awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik setelah
statusnya dinaikkan menjadi Level 4 atau Awas pada Minggu (4/12/2022) kemarin.
3. Terletak di dua kabupaten
Gunung Semeru secara administratif masuk dalam wilayah dua
kabupaten. Mengutip IDN Times, Gung Semeru berada di Kabupaten Malang dan
Kabupaten Lumajang di Provinsi Jawa Timur. Tipe iklim di wilayah Gunung Semeru
termasuk type iklim B (Schmidt dan Ferguson).
4. Gas beracun di puncak Semeru
Puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru) dikatakan berbahaya.
Pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang
mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar.
Gas beracun ini
dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel (Bahasa Jawa yang berarti "kambing
gimbal", yakni kambing yang berbulu seperti rambut gimbal) oleh penduduk
setempat. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajat Celsius, pada puncak
musim kemarau minus 0 derajat Celsius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca
sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup
kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.
Mengutip bisnis.dom, pada 16 Desember 1969, seorang aktivitas
manahsiswa di era Pemerintahan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto, Soe Hok
Gie meninggal dunia di kawasan puncak Gunung Semeru. Beberapa sumber mengatakan
Soe Hok Gie meninggal di gunung api tertinggi di Provinsi Jawa Timur karena
menghirup gas beracun, tepat beberapa jam sebelum dia genap berusia 27 tahun.
Saat ini pendakian Gunung Semeru sudah ditutup sejak lama
karena aktivitas kegempaan dan bahkan hari ini 4 Desember 2022 mengalami
erupsi.
5. Masuk dalam Taman Nasional Bromo Tengger
Gunung Semeru masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas
50.273,3 hektar.
Selain Gunung Semeru di Gunung ini juga terdapat gunung
lainnya yakni Gunung Bromo (2.392 m); Gunung Batok , Gunung Kursi, Gunung
Watangan dan Gunung Widodaren .