CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kusta adalah penyakit menahun yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang disebut Multi Drugs Treatmen (MDT).

Tetapi permasalahan yang ada stigma dan perlakuan diskriminatif dari banyak orang terhadap penyakit Kusta dan terhadap orang yang pernah mengalami kusta khususnya di Indonesia masih sangat tinggi.

Banyak masyarakat yang masih beranggapan bahwa Kusta adalah penyakit akibat kutukan, penyakit yang disebabkan oleh guna-guna dan atau penyakit yang disebabkan karena keturunan bahkan ada yang menganggap penyakit kusta tidak dapat disembuhkan.

Ironisnya anggapan-anggapan diatas ini juga menjadi pemahaman sebagian tenaga medis awam kusta (dokter dan perawat) sehingga dalam penanganannya banyak yang keliru dan berakhir mendiskriminasi, sebagai contoh orang yang sedang menderita penyakit kusta dikucilkan dari keluarga dan lingkungannya, mereka menjadi putus sekolah sehingga tingkat pendidikan mereka sangat rendah, mereka di PHK dari tempat kerja mereka. Intinya ruang lingkup dari orang yang pernah mengalami kusta menjadi sangat terbatas.

Stigma dari dalam diri sendiri juga menjadi momok utama bagi orang yang sedang dan pernah mengalami kusta. Mereka menjadi minder, tidak mau bergaul dan mengucilkan diri.

Indonesia sendiri masih menduduki peringkat ketiga di dunia setelah Brasil dan India dalam penemuan kasus kusta baru setiap tahunnya. Lebih dari 20.000 kasus ditemukan setiap tahun di Indonesia. Penyakit kusta sendiri sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tetapi pertanyaan pentingnya “mengapa stigma dan diskriminasi masih tetap ada?”.

Peringatan hari kusta sedunia yang diadakan setiap tahun diharapkan dapat menjadi media kampanye utama untuk dapat menyuarakan stop stigma dan diskriminasi bagi orang yang pernah mengalami kusta.

Tahun 2021 ini mengangkat tema "Nasional Temukan Periksa Kontaknya Obati sampai Tuntas menuju Eliminasi Kusta".

Peringatan hari kusta sedunia 2021 akan dilaksanakan pada tanggal 30 - 31 Januari. Kegiatan dilakukan termasuk diikutkan dengan isu Covid-19 di Kota Makassar sendiri yakni kampanye turun kejalan dengan membentangkan spanduk-spanduk yang bertuliskan informasi-Informasi penting tentang kusta sembari membagikan brosur kusta dan masker kepada masyarakat.