Arah Pembangunan Jangka Panjang Sulsel Usung Konsep Ekonomi Biru
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Arah pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengusung konsep Ekonomi Biru. Hal ini untuk mewujudkan Provinsi Sulsel yang mandiri, maju, dan berkelanjutan.
Sebagai langkah awal dalam mewujudkan ekonomi biru,
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menggelar Forum Pertemuan Antara
Pengusaha, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Pemerintah Daerah se Sulsel
Tahun 2024, di Hotel Four Points, Kota Makassar, Rabu (10/1/2023).
Forum ini dibuka Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar
Baharuddin. Bahtiar mengungkapkan, Provinsi Sulsel merupakan daerah yang
dinamis dan kondusif untuk pengembangan dunia investasi. Terutama yang
berkaitan dengan sektor potensial yakni kelautan-perikanan,
pertanian-perkebunan, sektor peternakan dan sektor energi, yang sejalan dengan
konsep sustainability (keberlanjutan), iklusifitas, serta mendukung kelestarian
lingkungan sebagaimana konsep yang diusung baik oleh Blue Economy maupun Green
Economy.
"Ekonomi biru menjadi isu penting belakangan ini karena
lautan yang sehat menyediakan pekerjaan dan makanan, menopang pertumbuhan
ekonomi, mengatur iklim, dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir. Inilah yang menjadi arah ekonomi baru
Sulsel," jelas Bahtiar.
Forum ini, lanjut Bahtiar, dilaksanakan dalam rangka
mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki Sulsel dan mengakselerasi
pembangunan Sulsel di Tahun 2024. Maka, perlu penguatan dari semua pihak.
"Hari ini momentum bagi kita semua menentukan arah baru
bagaimana kapal Phinisi di Sulawesi Selatan ini yang sedang berlayar menuju
pulau impian, kita bawa ke track (jalur) yang benar," terangnya.
Ia menyampaikan, Sulsel yang dalam sejarahnya bukan hanya
pintu Indonesia timur saat ini, tetapi ratusan tahun lalu daerah ini pintu
perdagangan dunia. Sehingga perlu dibangkitkan.
Berdasarkan hal tersebut, saat ini sedang disusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sulsel, yakni 2024-2045. Pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota, juga hendaknya membangun pembangunan daerah
provinsi dan kabupaten/kota masing-masing, sebagai sub-sistem pembangunan
nasional Indonesia, sekaligus sebagai subsistem pembangunan dunia.
"Kami yakini, Sulsel tidaklah satu ekosistem sendiri,
tetapi saling berkaitan dengan pulau lainnya, termasuk di Pulau Sulawesi,
Maluku dan Papua," imbuhnya.
Gubernur Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Barat, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan
Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, juga turut diundang
menghadiri forum ini.
Turut hadir Ketua DPRD Sulsel, unsur Forkopimda, Bupati/Wali
Kota se Sulsel, Para Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Sulsel, Ketua
Komite Ekonomi Sulsel Tanri Abeng, Pimpinan Perbankan se Sulsel, pengusaha dan
eksportir se Sulsel.
Juga dirangkaikan dengan penandatanganan Memory of
Understanding (MoU) antara Pemprov Sulsel dengan Pemkab Enrekang, Bone, Wajo,
Sidrap dan Soppeng. Serta, penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Sulsel
Citra Indonesia dengan PT Prisma Pusaka Artha Raya tentang Rencana Kerjasama
Penyediaan Air Bersih di Sulsel.