Bangun Bendungan Jenelata di Gowa, Pemerintah Pusat Anggarkan Rp 2 Triliun
CELEBESMEDIA.ID, Sungguminasa - Pemerintah Pusat akan
mengalokasikan anggaran dari APBN sebesar Rp 1,7 triliun hingga Rp 2 triliun
untuk pembangunan Bendungan Jenelata di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.
Rencananya, pembangunan bendungan itu akan dilakukan tahun 2019 ini.
Hal itu diungkapkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai
Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), T Iskandar, saat menemui Bupati Gowa, Adnan
Purichta Ichsan, di Rujab Bupati, Rabu (30/1/2019) kemarin.
"Hari ini kami menyampaikan ke Pak Bupati bahwa sesuai
arahan dari Pak Menteri (PUPR) yang diteruskan ke BBWSPJ, pembangunan Bendungan
Jenelata akan dimulai tahun ini, dengan anggaran sekitar Rp 1,7 triliun hingga
Rp 2 triliun dari APBN. Anggatan itu, untuk pengerjaan kontruksi saja atau
belum termasuk untuk lahan,” katanya.
“Jadi anggaran lahan harus melalui hitungan apprasial,"
tambah T Iskandar.
Terkait target pembangunan Bendungan Jenelata, kata
Iskandar, pihaknya akan menyelesaikan dengan waktu hingga 2022. "Kita akan
mulai tahun ini dengan estimasi selesainya tahun 2022 atau paling lambat 2023
mendatang," bebernya.
Adapun luas lahan bendungan Jenelata diperkirakan kurang
lebih 1.702,81 hektar yang terdiri dari kebutuhan luas lahan untuk konstruksi
kurang lebih 70,83 hektar, luas lahan untuk quarry/akses dll 199,80 hektar,
luas untuk fasilitas umum 2,23 hektar, kebutuhan lahan untuk genangan 1.220,60
hektar dan kebutuhan lahan untuk greenbelt 209,35 hektar.
Selain itu, data teknis luas DAS (daerah aliran sungai)
sebesar 222,61 Km2, luas genangan 12,20 Km2, volume tampungan maksimal 246 juta
m3, volume tampungan mati 8,15 juta m3, volume tampungan efektif 238,00 juta
m3, debit banjir maksimum 3.598,98 m3/detik, debit banjir rancangan 2.547,80
m3/detik, tipe bendungan urugan zona dengan inti kedap air.
Tak sampai disitu, tinggi bendungan ini berkisar 59,8 m,
untuk panjang puncak bendungan 1.460 m, lebar puncak bendungan 12,00 m, elevasi
puncak bendungan +105,80, elevasi pelimpah +99,50, elevasi dasar +46,00, tipe
bangunan pelimpah pelimoah samping, panjang mercu pelimpah 80,00 m, panjang
terowongan 850,00 m dan diameter terowongan 4.50 m.
"Bendungan Jenelata ini akan menampung air hingga
kapasitas 246 juta m3 yang nantinya akan menyuplai kebutuhan air pada tiga
daerah irigasi atau mencapai cakupan irigasi hingga 22 ribuan hektar,"
jelas Iskandar.
Olehnya, dengan kehadiran Bendungan Jenelata tersebut,
nantinya akan mengurangi potensi banjir. Jika sebelumnya sungai Jenelata
memiliki kemampuan potensi banjir 1.800-an m3 maka setelah ada Bendungan
Jenelata mampu turun hingga ke bawah 750 m3.
Di tempat yang sama, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menyambut
baik atas respon yang begitu cepat dari Kementerian PUPR. Pasalnya Bendungan
Jenelata merupakan hal yang menjadi prioritas dan mendesak tahun ini.
"Anggaran awal sebesar Rp 460 miliar sudah siap untuk
membebasan lahan, dan kita juga akan bekerjasama dengan Badan Pertanahan untuk
menghitung kelayakan tanah masyarakat yang akan dibebaskan nantinya. Sehingga
setelah pertemuan ini, kami akan langsung melakukan sosialisasi di lima desa
terdampak pembangunan Bendunhan Jenelata yakni di Desa Moncongloe, Desa
Tanakaraeng, Desa Manuju dan Desa Pattallikang," ujarnya.
Kedatangan rombongan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan
Jeneberang (BBWSPJ) ini turut disambut Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni,
Kadis PUPR, Mundoap, Camat Manuju Tajuddin Dolo, dan beberapa SKPD lingkup
Pemkab Gowa.