Debit Bendungan Lekopancing Menyusut, Warga Menjerit Krisis Air Bersih

Bendungan Lekopancing, Tompobulu Maros - (foto by dok CELEBESMEDIA.ID)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sumber air baku PDAM yang ada di Bendungan Lekopancing Maros terus menyusut sejak awal kemarau lalu hingga kini.

Humas PDAM kota Makassar, Idris Thahir menyampaikan bahwa debit air yang tersisa di Bendungan Lekopancing keringgiannya sisa 10 Cm.

Ia juga menjelaskan jika melihat kondisi Lekopancing yang kian menyusut akibat kemarau, tak lagi memungkinkan untuk dapat menyuplai air dengan normal dan stabil terkhusus di wilayah utara Kota. 

" Lekopancing sekarang sudah boleh dikatakan defisit, sudah tidak bisa diharapakan untuk menyuplai air untuk instalasi 2 dan 3. Bahkan minggu lalu itu, ketinggian air di Leko Pancing sempat tinggal 10 Cm. Jadi betul-betul sudah tidak bisa diharapakan, " Ujar Humas PDAM kota Makassar, Idris Thahir pada Celebesmedia.id, Kamis (26/9).

Meski sempat diguyur hujan pada Senin (23/09) lalu, namun belum cukup untuk kembali menstabilkan suplai air dari bendungan Lekopancing. Jika hujan terus mengguyur kata Idris, makan kondisi Lekopancingbdapat stabil kembali dan bisa menyuplai air bersih di bagian Utara Kota Makassar.

"Memarin itu ada curah hujan yang turun sehingga ada penambahan debit air setinggi 50 cm, walaupun itu tidak terlalu banyak sebenarnya," katanya. 

"Mudah-mudahan masih ada hujan yang turun, biar gerimis supaya bisa stabil bendungan, walaupun belum bisa berjalan normal," sambungnya

Menyusutnya debit air di Bendungan Leko Pancing Maros, berimbas pada suplai air di wilayah utara kota seperti, Kecamatan Tallo, Makassar. 

Selama sebulan, warga Kecamatan Tallo meringis kekurangan air bersih, menyebabkan mereka harus mengantri pengantaran air bersih dari PDAM, atau harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, untuk keperluan mencuci dan kebutuhan lainnya.

" Uhhh, jangan ki bilang, dalam satu hari itu kadang kita pakai air itu bisa sampai 100 liter lebih air, karena banyak yang mau pake air toh, kita masak pakai air, kita mau mencuci pake air juga, cuci piring, cuci pakaian, pakai air semuanya, jadi kadang kita itu keluarkan uang 5 ribu sampai 10 ribu untuk air bersih dan itu setiap hari," ujar salah satu warga Kelurahan Buloa, Jamila (43) kepada Celebesmedia, Kamis (19/9) lalu.

Ketua RT 03 Kelurahan Buloa, H Abdul Samad mengaku telah berupaya menghubungi pihak PDAM untuk permohonan bantuan air bersih. Namun laporan tersebut hingga kini tak membuahkan hasil. 

" Saya sudah beberapa kali hubungi PDAM untuk bantuan air bersih. Tapi kalau saya hubungi untuk minta air bersih, alasannya selalu bilang 'antri', baru sampai sekarang khusus di Lorong 3 dan 4 itu belum ada bantuan airnya, sementara lorong lain sudah dapat," jelas Ketua RT 03 Kelurahan Buloa, H Abdul Samad.

Laporan: Riski