Makanan Terenak di Dunia Rendang Jadi Google Doodle Hari Ini

Tangkapan layar Google, Rabu (21/8)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar -  Google doodle tampil berbeda hari ini, Rabu (21/8). Bagi pengguna Google di indonesia yang mengakses mesin pencari tersebut akan melihat doodle salah satu kuliner legendaris khas Indonesia dari Tanah Minang yaitu rendang.

Selain gambar rendang, ditampilkan pula bumbu -bumbu yang dibutuhkan saat memasak rendang, mulai dari bawang putih, jahe, serai, cabe, bunga lawang, hingga kelapa.

Dikutip dari wikipedia, rendang berasal dari tanah Minangkabau, Sumatera Barat. Rendang yang dalam bahasa Minangkabau berarti randang, adalah hidangan berbahan dasar daging yang dihasilkan dari proses memasak suhu rendah dalam waktu lama, dengan menggunakan aneka rempah-rempah dan santan. 

Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam, kadang lebih) hingga yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat dan dedak. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. 

Cita rasa unik pada rendang Sumatera Barat ini ternyata dipengaruhi oleh makanan khas India yang kaya akan rempah-rempah. Hal ini ada kaitannya dengan kedudukan Sumatera yang pernah menjadi pusat perdagangan dunia yang disinggahi pedagang dari berbagai negara.

Rendang Makan Terenak Nomor 1 di Dunia

Rendang pernah tercatat sebagai makanan nomor 1 di dunia. Mengutip Kemenparekraf.go.id, pada 2017, CNN International merilis daftar “50 Makanan Terenak di Dunia”.

Pemilihan ini dilakukan berdasarkan voting pada laman media sosial Facebook dan berhasil menghimpun 35.000 suara. Berdasarkan voting tersebut, rendang berhasil menduduki posisi pertama dari daftar tersebut.

Sedangkan posisi kedua juga masih diduduki kuliner khas Indonesia nasi goreng. Kedua makanan tersebut menduduki peringkat teratas dalam daftar “World’s 50 Most Delicious Foods” versi CNN ini.

Tahun 2018, rendang secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia.

Makna Rendang

Selain rasanya yang enak, rendang ternyata memiliki nilai filosofi. Dalam laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut dijelaskan jika rendang menyimpan 4 nilai filosofis tersendiri bagi masyarakat Minang. Unsur pertama adalah daging atau dalam bahasa minang disebut dagiang. Unsur ini menjadi lambang dari Niniak Mamak (kepala suku dalam bahasa Minang).

Unsur kedua adalah kelapa atau karambia yang melambangkan Cadiak Pandai atau kaum intelektual. Selanjutnya, lado atau cabai yang melambangkan alim ulama, dan pemasak atau bumbu sebagai simbol masyarakat Minangkabau.