LIPSUS: Miris, Wajah Center Point of Indonesia Bermuka Dua

Jembatan Tongkonan (kanan) dan Jembatan Phinisi (kiri) di kawasan CPI - foto by Riski

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Bak kastil dan rumah rakyat jelata. Inilah gambaran jomplangnya kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) yang dikelola pemerintah dan swasta. Mega proyek ini dibangun di atas lahan seluas 157,23 hektare. 

Lahan yang dikelola oleh PT. Ciputra Development TBK seluas 106,76 hektare terbangun megah. Memasuki wilayah ini, pengunjung akan disambut  pilar baja kokoh nan megah Jembatan Phinisi. Ada 12 pilar yang menyangga jembatan sepanjang 50 meter tersebut. Tiap pilar setinggi 30 meter.

Bangunan ruko berderet rapi pada bagian kiri. Sedangkan pada sebelah kanan ada perumahan yang tertata rapi. Jalanannya mulus dan lebar. 

Saat malam tiba, kerlip lampu menghiasi lokasi yang disebut Citraland itu. Lokasi ini dipenuhi fasilitas yang memanjakan pengunjung. Ada banyak cafe di sana. 

Ada pula penyewaan motor listrik, roda tiga dan skuter untuk menikmati suasana sore atau pun pagi hari di tempat itu. Harga sewanya bervariasi. Termurah skuter Rp30.000 per 30 menit. Motor listrik Rp40.000 dan termahal Rp50.000 per setengah jam.

Hal lain yang menjadi magnet bagi pengunjung, yakni banyaknya spot foto  yang instagramable. Mulai dari cafe, air mancur hingga tepi pantainya yang disebut Sunset Quay, tempat melihat sunset atau matahari terbenam.

"Sangat menarik memang tempatnya, apalagi banyak pilihan cafe atau tempat nongkrong di sini. Selain itu ya unik, karena bersebelahan dengan pantai, sama bangunannya ala-ala eropa." ucap Rangga, salah seorang pengunjung, Sabtu (3/6/2023).

Sebaliknya, lahan seluas 50,47 hektare yang dikelola  pemerintah justru tampak usang. Ada jembatan sebagai penanda masuknya lahan yang dikelola Pemprov Sulsel tersebut. Desainnya keren, rangka Tongkonan berukuran raksasa menghiasi jembatan itu. Sayangnya jembatan itu gelap dan tidak ada penenerangan ketika malam hari sehingga ikon tersebut tidak tampak oleh pengunjung. 

"Kalau jembatan di sebelah (Jembatan Tongkonan) gelap, jadi tidak terlalu bagus viewnya. Jalanannya juga tidak bagus," ucap salah satu pengunjung CPI, Hikmah

Spot lain dari lokasi ini yakni tempat berolahraga. Namun sayang tidak begitu terurus. Cat bangunannya sudah mulai pudar. Begitu pula dengan taman yang berada di depan arena olahraga itu, rumput dan tanamannya tak lagi subur. Beberapa bahkan kering, padahal konsep dari kawasan yang dikelola oleh Pemprov Sulsel itu merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Jika di Citraland CPI ada banyak cafe, di lahan yang dikelola Pemprov Sulsel juga disediakan area khusus berjualan. Namanya Lego-lego. 

Banyak pengunjung yang melihat sunset dari tempat ini. Sembari menikmati minuman atau makanan yang mereka pesan, akan terlihat indah matahari terbenam dengan latar Masjid 99 Kubah. Hanya saja pengunjung harus terburu-buru menghabiskan santapan mereka. Sebab saat matahari sudah tenggelam, suasananya menjadi gelap. Tak ada pencahayaan yang memadai. Lampu Masjid 99 Kubah redup, bagian parkirannya juga gelap.

Kesenajangan fasilitas antara Citraland dan Lego-lego akan sangat mencolok saat malam hari. Miris, berada di satu kawasan tetapi memiliki wajah yang berbeda.

Tim redaksi CELEBESMEDIA