Peringati Haul ke-18, Pengurus Masjid Al Markaz Ziarah ke Makam Jenderal M Jusuf

Pengurus Masjid Al Markaz Ziarah ke Makam Jenderal M Jusuf - (foto by Darsil)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar -  Pengurus Yayasan Masjid Al Markaz Al Islami Makassar melakukan ziarah ke makam Almarhum Jenderal M Jusuf di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang Makassar, Kamis (8/9/2022) pagi.

Ziarah yang dilakukan jajaran pengurus Yayasan Masjid Al Markaz Al Islami Makassar untuk memperingati haul ke-18 Jenderal M Jusuf.

Ketua Yayasan, Prof Dr. H. Basri Hasanuddin mengatakan haul ke-18 Jenderal M Jusuf sebagai momentum untuk mengenang dan mendoakan Jenderal bintang 4 tersebut bersama mendiang istri tercintanya yakni Elly Jusuf.

"Hari ini kita peringati dalam rangka mengenang wafatnya beliau (Jenderal M Jusuf), (kita) mendoakan beliau semoga jasad almarhum beserta istrinya mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah," ucap Prof Dr. H. Basri Hasanuddin.

Dalam kesempatan itu, Prof Basri juga berpesan kepada seluruh jajaran pengurus Yayasan Masjid Al Markaz Al Islami Makassar agar senantiasa menjaga dan merawat masjid kebanggaan Kota Makassar ini.

"Kita hadir di sini sekali lagi untuk memperingatkan kita semua bahwa masjid yang ditinggalkan oleh beliau dapat kita jaga dan pelihara sebaik-baiknya dan kita manfaatkan masjid kita untuk memperkokoh persatuan bangsa kita," ujarnya.

"Apalagi bapak ini pejuang, pahlawan penegak NKRI sehingga harus kita jaga semua apa yang beliau cita-citakan lewat kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan di masjid kita semoga Almarhum dan Almarhumah mendapat yang layak di sisi Allah dan kita semua dapat melanjutkan cita-cita dan perjuangan Almarhum," tuturnya.

In Memoriam Jenderal M Jusuf

MENDUNG menutupi langit Makassar, Kamis 9 September 2004. Mendung pagi itu seperti mengirim pesan ucapan belasungkawa atas wafatnya salah seorang putra terbaik bangsa, Jenderal M. Jusuf, pada Rabu malam 8 September 2004, sekitar pukul 21.35 WITA. Ia wafat dalam usia 76 tahun.

Jenderal M. Jusuf terlahir dengan nama lengkap Andi Muhammad Jusuf Amir di Kajuara, Kabupaten Bone, 23 Juni 1928. Sejatinya, darah bangsawan sebagai keturunan Arung Kajuara, Bone, mengalir deras dalam tubuhnya. 

Namun kesederhanaannya, Jusuf kemudian memilih menanggalkan gelar “Andi” nya sejak tahun 1950. Pun saat wafat, atas wasiat beliau, keluarganya memilih tempat peristirahatan terakhir di pemakaman keluarganya ketimbang di Taman Makam Pahlawan, Panaikang, Makassar.    

Semasa hidupnya, Jenderal Jusuf mendedikasikan seluruh hidupnya untuk bangsa Indonesia. Sebagai mantan Menteri Pertahanan/Panglima ABRI, ia seorang yang sangat dicintai rakyat dan disayangi prajurit. M Jusuf dikenal sebagai jenderal yang merakyat. Ia salah seorang tokoh militer yang sangat berpengaruh di Indonesia. M Jusuf adalah pimpinan TNI yang amat memperhatikan nasib prajurit dan peralatan TNI.

M Jusuf juga pernah dipercaya sebagai menteri perindustrian era Soekarno dan Soeharto (1964-1978) dan Ketua BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) RI 1983 - 1993. Di bidang sipil, gaya kepemimpinannya mencerminkan seorang leader sekaligus manajer. Ia tipe pejabat yang rendah hati, dan pekerja keras.

Prinsip hidup M Jusuf sangat mengutamakan kejujuran. Baginya, hanya orang bersih dan jujur yang berani mengambil keputusan. Dan, orang yang bebas mengambil keputusan, dan pemimpin yang bebas mengambil keputusan, adalah pemimpin yang berwibawa.

Selama karirnya, M Jusuf didampingi seorang istri yang sangat dicintainya, Elly Saelan.

Ibu Elly merupakan merupakan Putri Emmy Saelan, pejuang asal Makassar, Sulawesi Selatan. Buah cintanya dengan Elly, dikaruniai seorang putra yang begitu disayangi bernama Muhammad Jaury Thaufiek Jusuf Putra.

Takdir berkata lain, Tuhan yang Maha Kuasa berkehendak lain, memanggil Jaury kecil lebih cepat ke sisi-Nya, 31 Oktober 1960. Jaury dimakamkan di TPU Panaikang, dimana sang ayah, Jenderal M Jusuf serta ibu tercinta, Elly Saelan (10 Mei 1929 – 11 Oktober 2014) juga dimakamkan di sampingnya. Untuk mengenang anak semata wayangnya, M Jusuf mendirikan rumah sakit tahun 1962, dimana nama anaknya diabadikan sebagai namanya yakni Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putra.

Jenderal M Jusuf adalah sosok pemrakarsa dan pendiri Masjid Al Markaz Al Islami. Masjid Al Markaz Al Islami merupakan salah satu masjid termegah di Asia Tenggara. Model arsitektur masjid ini terinspirasi dari keindahan Masjidil Haram Mekah, Masjid Nabawi Madinah, Masjid Tua Katangka Gowa (dibangun tahun 1687) dan rumah adat khas Bugis Makassar.

Inspirasi pembangunan Masjid Al Markaz memang tercetus oleh M Jusuf di depan Ka’bah, Masjidil Haram Mekah, saat menjadi Amirul Hajj Indonesia, Juli 1989. Jenderal M Jusuf, ketika itu kemudian menyampaikan niatnya kepada M Jusuf Kalla untuk mendirikan sebuah masjid monumental yang bakal menjadi salah satu pusat pendidikan dan peradaban Islam di Makassar.

Nama M Jusuf turut disematkan dalam nama masjid ini yaitu Masjid Al Markaz Al Islami Jend M Jusuf yang diresmikan penggunaan namanya ketika M Jusuf Kalla menjabat sebagai Wapres RI  ke-10.

Jenderal M Jusuf pergi meninggalkan dunia yang fana sebagai seorang kesatria tulen, tanpa cacat nama. Kita mengenangnya sebagai seorang pemimpin yang sederhana, tegas, komitmen dan amat jujur. Kepergian sang jenderal terasa bagai kehilangan sosok tokoh yang amat berarti bagi bangsa yang dahaga dengan kejujuran.

Laporan: Darsil Yahya