Curhat Korban Kebakaran Maccini: Bentor Terbakar, Cari Nafkah Makin Susah

Sebagain korban kebakaran Maccini memilih bermalam di puing sisa kebakaran - (foto by Ardi Jaho)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Saparuddin, salah satu korban kebakaran di Jalan Maccini Pasar Malam Lr 4, Kelurahan Maccini Parang, Kecamatan Makassar.  Ia mengaku mulai gelisah karena sudah beberapa hari tidak mencari nafkah untuk keluarganya, sementara banyak kebutuhan yang harus ia penuhi.

Pekerjaannya sehari-hari  adalah pedagang sayur di Pasar Kalimbu. Namun kebakaran yang terjadi Minggu (5/6/2022) menghanguskan seisi rumahnya termasuk bentor yang biasa ia gunakan mencari rezeki.  Kini ia tidak bisa lagi mencrai nafkah untuk keluarganya dari berjualan sayur.

Pria usia 61 tahun itu menceritakan selain tempat tinggal dan bentor, Saparuddin juga kehilangan dua unit motor serta uang tunai Rp15 juta yang istrinya tabung selama beberpa bulan terakhir.

“Waktu kejadian itu saya sudah tertidur. Saya terbangun sekitar pukul 10 malam itu api sudah besar, sudah tidak bisa saya padamkan. Saya dan istri langsung lari ke luar. Tidak ada yang bisa diselamatkan, motor 2, bentor, uang 15 juta rupiah, bahkan KTP saya juga hangus,” jelasnya ke CELEBESMEDIA, Selasa (7/6/2022).

Terpaksa bentor yang ia gunakan untuk mencari nafkah dimasukkan ke bengkel meski ia sendiri belum tahu kapan kendaraannya itu bisa dikeluarkan dari bengkel  karena semua uangnya ikut terbakar.Sementara ia harus mencari nafkah karena harus membiayai anak dan cucunya.

“Bentornya saya masukkan ke bengkel, karena bagian belakangnya masih bisa digunakan, bagian depannya yang terbakar. Sisa ini mami (bentor) harta yang tersisa, uang juga terbakar. Tapi tidak tahu kapan bisa diambil lagi karena tidak ada biaya sebenarnya, tapi harus cari uang karena ada banyak cucu saya mau dikasi makan” katanya.

Saparuddin berharap ada bantuan berupa bahan bangunan yang masuk, agar dia bisa kembali membangun rumahnya dan bisa melanjutkan kembali aktivitasnya mencari nafkah.

“Bantuan yang dibutuhkan semoga cepat ada bahan bangunan untuk dirikan kembali rumah yang terbakar misalkan balok, karena untuk sementara saya dan keluarga harus kontrak padahal sudah susah karena sudah tidak ada uang. Mau tinggal di rumah keluarga juga tidak ada yang dekat,” lanjut Saparuddin.

Lain lagi cerita Rosnawati. Ia memilih tinggal tetap tidur di puing rumahnya yang terbakar sambil mendirikan tenda. Ia mengaku tidak memilki kerabat dekat  sehingga memilih tidur di tempat tersebut.

“Alhamdulillah kalau makanan kemarin itu ada warga yang bawakan. Pagi ini memang belum makan, tapi sudha ad abantuan bahan makanan yang masuk. Sekarang bantuan yang sangat dibutuhkan selimut dan bahan bangunan, karena kalau rumah sudha di bangun kembali, sudah aman untuk tidur di sini,” ucap Rosnawati.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa siang (7/6/2022), para korban kebakaran sudah mendapatkan bantuan berupa bahan makanan diantaranya beras dan air minum. Meski belum tampak didirikannya dapur umum, namun tiap korban diberikan peralatan untuk memasak yakni panci, kompor dan tabung gas.