5000 RT/RW Ikuti Sosialisasi Migrasi TV Analog ke Digital di Makassar
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan menggelar sosialisasi migrasi siaran TV Analog ke siaran Digital, Analog Switch Off (ASO) di Anjungan City Of Makassar Pantai Losari, Selasa (23/8/2022) pagi.
Kegiatan ini bertema "Makassar Siap Sukseskan Analog Switch Off (ASO)" dan dihadiri 5.000 RT/RW dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Kota Makassar.
Sosialisasi ini juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto sebagai Ketua Forum Masyarakat Peduli Penyiaran Sehat (FMPPS) Makassar.
Ketua KPI Pusat, Agung Suprio mengatakan kegiatan ini adalah sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kemkominfo, pemerintah lokal dan KPI Pusat maupun KPID Sulsel.
Tujuannya agar masyarakat mengerti terkait dengan program pemerintah, sebab sampai sekarang banyak yang belum tahu tentang pindahnya siaran TV analog ke digital.
"Dengan adanya sosialisasi seperti ini kami yakin masyarakat khususnya di Kota Makassar akan tahu apa urgensinya pindah ke TV digital," ucap Agung Suprio kepada CELEBESMEDIA.ID saat ditemui di lokasi.
Agung Suprio menuturkan masyarakat dengan kategori kelas menengah ke atas itu bisa membeli set top box (untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV analog biasa) untuk dapat menikmati siaran digital.
"Tetapi buat masyarakat yang membutuhkan atau yang kurang mampu pemerintah melalui Kemensos katanya akan di subsidi set top box. KPID Sulsel akan mengawal subsidi ini hingga tepat sasaran di Kota Makassar," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan acara ini dirangkaian dengan pengukuhan Forum Masyarakat Peduli Siaran Sehat (FMPSS).
"Karena dengan kita pindah ke TV digital, jumlah saluran TV akan semakin banyak, bukan cuman satu, dua, tiga, empat, bahkan bisa tiga kali lipatnya," ujar Agung.
"Oleh karena itu dibutuhkan pemantauan masyarakat yang aktif sehingga mereka bisa melaporkan konten-konten siaran yang negatif," ucapnya.
Sementara Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berterimakasih kepada KPID dan Kemkominfo atas dipilihnya Kota Makassar untuk sosialisasi Analog Switch Off (ASO).
"Kita punya RT/RW yang loyal, hampir seluruh RT/RW yang loyal, maka hari ini kami menghadirkan seluruh RT/ RW dan seluruh SKPD juga hadir, kenapa karena nanti ironis sekali justru RT/RW-nya yang paham daripada SKPDnya maka saya tadi malam memerintahkan SKPD juga turut hadir," jelasnya.
"RT/RW-nya kita itu 6000 orang jadi yang hadir tadi itu dipastikan lebih dari 5000 seperti yang saya siapkan, Alhamdulillah antusias RT/RW sangat baik sekali," tandasnya.
Ketua KPID Sulsel, Muhammad Hasrul Hasan menuturkan kegiatan ini semacam sosialisasi dan pernyataan sikap kita sebagai warga kota Makassar untuk siap menghadapi Analog Switch Off (ASO).
"Jadi Makassar sudah sangat siap untuk bermigrasi dari TV analog ke TV digital jadi teman-teman bisa lihat dan cek sendiri di toko-toko elektronik yang ada di Makassar sudah banyak masyarakat yang secara mandiri membeli set top box," katanya.
Menurutnya, berkat dukungan pemerintah provinsi, pemerintah daerah khsususnya pemerintah Kota Makassar, KPID Sulsel menilai Makassar sudah sangat siap untuk menghadapi ASO.
Ia juga menyebutkan beberapa keunggulan TV digital adalah selain gambarnya bersih, suaranya jernih, TV digital juga memiliki teknologi yang lebih canggih yakni ada deteksi peringatan bencana dini.
"Jadi ketika ada bencana langsung menyala di TV masyarakat yang kedua ada parental lock (pengunci siaran) jadi masyarakat atau ibu rumah tangga atau keluarga yang tidak menginginkan anak-anaknya menonton salah satu program apakah konten itu dewasa atau kekerasan dan semacamnya itu bisa dikunci jadi itu salah satu keunggulan teknologi TV digital yang sudah lebih canggih," paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, tahapannya berjalan sejak 1 Mei dan sesuai peraturan pemerintah siaran TV analog akan berakhir pada 2 November tahun ini.
"Jadi frekuensi-frekuensi yang digunakan TV analog saat ini misalnya ada 15 TV analog sekarang yang kita gunakan sisa 3 frekuensi selebihnya dimanfaatkan untuk internet 5G jadi ini sangat berpengaruh juga bukan hanya di TV tapi kualitas internet juga akan lebih cepat," tutupnya.
Laporan: Darsil Yahya