CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf dipastikan tidak menggelar Salat Idul Fitri 1441 H/2020. Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas pengurus masjid bersama yayasan secara daring yang dipimpin langsung Ketua Umum Yayasan Masjid Al-Markaz Al-Islami, Prof Basri Hasanuddin.

Rapat diikuti para pengurus inti seperti Prof Rahman Getteng, Prof Jalaluddin Rahman, Najamuddin Madjid, Mawardy, Imam Besar Masjid AL-Markaz KH.Muammar Bakry, dan Ketua Panitia KH Maskur Jusuf.

Keputusan ini sebagai pertimbangan untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran Virus Corona Diseases atau Covid-19.

Pengurus memutuskan untuk tetap menutup sementara waktu Masjid Al Markaz sampai kondisi di Makassar mulai kondusif.

“Karena itu, Al-Markaz tahun ini tidak memfasilitasi pelaksanaan salat Idulfitri,” jelas Prof Basri Hasanuddin, Kamis (21/5/2015) dalam siaran persnya.

Lebih lanjut Prof Basri menambahkan bahwa salah satu pertimbangan utama penutupan Masjid Al-Markaz untuk pelaksanaan salat Idulfitri yaitu jumlah jamaah yang sangat besar. Diketahuinya, Masjid Al-Markaz Al-Islami memiliki daya tampung sekifar 10 ribu jamaah.

Bahkan, di saat pelaksanaan salat Idul Fitri maupun Idul Adha sebelumnya, jumlah jamaah akan membludak dan meluber hingga ke Jalan Sunu.

Melihat kondisi ini, dalam pertimbangan pengurus bahwa tidak bisa dikontrol untuk menerapkan dan mengikuti protokol kesehatan, seperti physical distancing ataupun penggunaan masker.

"Tidak mudah untuk melakukan pengaturan dan kontrol terhadap jamaah yang demikian besar, agar mau mengikuti protokol kesehatan penanganan wabah Covid-19," kata Prof Basri.

“Jumlah yang demikian besar itu dapat membawa kemudharatan (bahaya) bagi jiwa dengan penularan yang tidak terkontrol. Kemaslahatan menutup sementara waktu dipastikan lebih besar dari pada membukanya,” papar Prof Basri.

Pengurus Masjid AL-Markaz Al-Islami berharap situasi bisa segera kembali normal.(*)