BMKG Ingatkan Bahaya Saksikan Gerhana Matahari Hibrida Secara Langsung

Ilustrasi Gerhana Matahari Hibrida - foto by BMKG

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tidak melihat Gerhana Matahari Hibrida secara langsung. Sebab akan berdampak pada kesehatan mata.

Pengamat Meteorologi Geofisika Muda BMKG wilayah IV Makassar, Marniati menjelaskan sebenarnya tidka hanya Gerhana Hibrida saja yang dapat merusak mata saat dilihat secara langsung, semua gerhana matahari tidak boleh disaksikan secara langsung karena radiasinya dapat merusak mata.

“Efeknya itu ke mata. Karena radiasi dari gerhana matahari dapat merusak mata,” jelasnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa (18/4/2023).

Cara aman menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida, kata Marniati dengan menggunakan filter sehingga radiasi dari gerhana matahari tidak langsung mengenai mata.

“Cara teraman itu menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida dengan menggunakan kacamata khusus,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan Fenomena Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi di Indonesia.

Gerhana matahari ini langka terjadi. Pantauan BMKG, Gerhana Matahari Langka ini akan terjadi di Indonesia Kamis 20 April 2023 bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 Hijriah.

"Peristiwa Gerhana Matahari Hibrid relatif terjadi cukup langka," tulis BMKG dalam akun resminya, Selasa (11/4/2023).

Gerhana Matahari Hibrida atau Hibrid  terjadi saat Bulan tepat menutupi Matahari jika dilihat dari Bumi. Saat gerhana terjadi ada wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan wilayah lainnya mengalami Gerhana Matahari Cincin. Namun penampakan gerhananya tergantung dari posisi wilayahnya.

Gerhana Matahari Hibrida bisa disaksikan di daerah Biak dan Pulau Kisar. Sedangkan untuk Sulawesi Selatan puncak gerhana matahari sebagian dapat diamati pukul 12:11 Wita.