Sulsel Masuk Zona Merah, 173 Hewan Positif PMK

Ilustrasi - (foto by Darsil Yahya)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Sulsel Nurlina Saking mengungkapkan jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sulawesi Selatan terus bertambah.

Tercatat hewan yang terjangkit PMK jumlahnya mencapai 173 hewan.

"Total ada 173 hewan ternak yang terkonfirmasi positif PMK. Temuan kasus terbesarnya di Toraja Utara dengan 110 kerbau. Tana Toraja 28 kasus, Bone 22, Makassar 1, Jeneponto 2, dan Bantaeng 10," ucap Nurlina Saking, Jumat (15/7/2022).

Nurlina mengatakan akibat meningkatnya hewan ternak yang terpapar PMK membuat Sulsel kini masuk dalam kategori zona merah.

"Sulsel dinyatakan zona merah karena terinfeksi PMK dan jumlah kasus PMK di Sulsel juga dianggap 25 persen," ujarnya.

Ia juga menjelaskan kenapa Toraja Utara salah satu wilayah yang jumlahnya mencapai 110 ekor terpapar PMK.

"Diakibatkan karena pasar bolu (Toraja Utara) memang pasar hewan besar untuk di Sulawesi Selatan," bebernya.

Tak hanya itu, Nurlina juga menyebut, ditemukan ada 5 hewan ternak mati akibat penyebaran PMK di Sulsel. "Toraja Utara 4 ternak, dan 1 ternak mati ditemukan di Kabupaten Bone," bebernya.

Ia juga menambahkan ada hewan yang dipotong bersyarat di dua wilayah yakni Makassar 1 ekor, di Bantaeng 3 ekor.

"Pemotongan bersyarat artinya sudah tidak boleh hidup. Harus dimatikan supaya tempat inkubator virus segera berakhir. Kalau ternak mati virus tidak akan hidup," tandasnya.

Nurlina mengaku untuk menekan penularan PMK semakin meluas pihaknya akan segera menggelar vaksinasi. Sulsel sudah mendapat 15.000 stok vaksin dari pemerintah pusat.

Saat ini sembilan kabupaten juga sudah menyatakan lockdown. Mereka menutup lalu lintas untuk hewan ternak.

"Kebijakan ini diberlakukan di Bone, Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Bantaeng, Jeneponto, Pinrang, Wajo dan Soppeng," tutupnya.

Kasus pertama PMK di Sulawesi Selatan terdeteksi pada 4 Juli 2022. Saat itu dilaporkan ada 7 ekor kerbau di pasar hewan Bolu, Toraja Utara yang bergejala ke PMK.

Balai Besar Veteriener kemudian mengambil sampel ke tujuh hewan tersebut. Hasilnya semua positif.

Laporan: Darsil Yahya