Pengamat Ekonomi Tanggapi Rencana Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg di Sulsel

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Rencana kenaikan harga eceran
tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram di Sulawesi Selatan yang diusulkan oleh Himpunan
Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sulawesi, mendapat
tanggapan dari pengamat ekonomi.
Ekonom sekaligus Rektor Institut Bisnis dan Keuangan Nitro
Makassar, Profesor Marzuki Dea menegaskan usulan tersebut akan menurunkan daya
beli masyarakat, terutama untuk masyarakat menengah ke bawah.
“Kenaikan harga eceran tertinggi elpiji 3 kg itu akan
membuat produktivitas usaha kecil menengah sedikit terganggu, terutama untuk bidang
usaha kuliner,” singkatnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Senin (7/10/2019).
Sebelumnya, Hiswana Migas Sulawesi mengusulkan untuk
menaikkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram untuk daerah Sulawesi
Selatan. Tahap usulan itu sudah dikoordinasikan dengan Pemprov Sulsel yang
menjadi penentu untuk HET elpiji 3 kg.
Adapun kenaikan harga eceran tertinggi elpiji 3 kg yang
diusulkan Hiswana Migas untuk daerah Sulsel adalah Rp 19 ribu per tabung.
“Dasar dari usulan untuk menaikkan harga eceran tertinggi
elpiji 3 kilogram, untuk menyesuaikan dari biaya operasional para pengusaha dan
untuk peningkatan kesejahteraan karyawan,” tutur Wakil Ketua Hiswana Migas DPC
I Makassar Bidang Elpiji 3 Kg, Rudi Sampara.
Menurut Rudi, harga eceran tertinggi elpiji 3 kg sudah lama
tidak mengalami penyesuaian, dan Sulsel termasuk dengan HET terendah di
Indonesia.