Ketua Satgas Covid-19 Unhas Positif, Fakultas Kedokteran Unhas Maksimalkan WFH

Gedung Rektorat Unhas - (int)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Corona Virus Deseas (Covid-19) benar-benar seperti pencuri di siang bolong. Tak pandang bulu, virus mematikan itu dapat menyerang dan menginfeksi siapa pun dan kapan saja. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang juga sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Unhas Prof Budu pun tak luput dari penularan virus asal China tersebut. Selain dia, Wakil Dekan III, juga positif terpapar. 

“Belum ada kebijakan Unhas untuk lockdown. Memang Dekan dan Wakil Dekan III FK positif Covid-19, tapi bukan berarti fakultas kedokteran lockdown,” kata Prof Arsunan Arsin, Wakil Rektor III Unhas kepada CELEBESMEDIA.ID, Rabu (8/7/2020).

Ia membantah berita yang beredar, bahwa Fakultas Kedokteran lockdown (pembatasan atau karantina wilayah) terkait positifnya Dekan dan Wakil Dekan terjangkit virus Corona. 

Meski demikian, guna mengantisipasi penularan virus corona di lingkungan kampus, Arsunan menegaskan bahwa pegawai FK mulai hari Rabu ini bekerja dari rumah (work from home). “FK mulai hari ini work from home (WFH),” tambahnya.

Kepala Humas Unhas Ishaq Rahman mengatakan, sampai saat ini aktivitas work from home pegawai kampus Unhas dimaksimalkan.

“FK tidak lockdown, aktivitas work from home dimaksimalkan, tetapi juga masih ada work from office (bekerja dari kantor),” terangnya.

Sebelumnya, beredar pesan berantai di grup Whatsapp tentang karantina wilayah (lockdown) di kampus FK Unhas karena Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas, yang juga merupakan Dekan FK Unhas, Prof Budu positif virus Covid-19.

Kabar tersebut pun dibenarkan Prof Arsunan Arsin selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unhas. Bahkan, katanya, Prof Budu sendiri mengumumkan secara resmi di grup kampus bahwa dirinya terpapar Covid-19.

Sebelumnya, mantan Rektor Unhas Prof Idris Paturusi juga mengumumkan sendiri dirinya positif terjangkit virus. Ia sudah sembuh dan kembali berkativitas setelah menjalani perawatan intensif. 

Bahkan boleh dikata, Idrus Paturusi, tokoh Sulsel pertama yang mengumumkan dirinya positif, dan meminta kepada semua koleganya yang pernah kontak dengannya agar melakukan pemeriksaan medis dan melakukan isolasi mandiri.