Geng Motor Makin Marak, Pengamat Nilai Perlu Pembinaan Remaja

13 Anggota geng motor yang diamankan di Mapolrestabes Makassar, Senin (16/5) dini hari lalu - (ist)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Aksi geng motor di Makasasr yang marak terjadi beberapa waktu blakangan ini dikeluhkan warga. Dalam kurun waktu sebulan terakhir saja sudah banyak kasus geng motor yang mengancam nyawa warga Makassar, diantranya peristiwa penyerangan pemukiman padat penduduk di Jalan Adhiyaksa Baru pada Senin dini hari (9/5/2022) lalu. Dua warga terluka dalam kejadian ini.

Selang sehari seorang warga jalan Andi Tonro yang berprofesi sebagai penjual terang bulan juga menjadi sasaran geng motor pada Selasa (10/5/2022).

Belum lama ini tepatnya pada Senin (16/5/2022) polisi berhasil mengamankan 13 anggota geng motor yang membawa senjata tajam jenis parang dan busur. Mirisnya anggota geng motor ini didominasi anak di bawah umur.

Sultan salah seorang driver ojek online yang juga merupakan warga Makassar ini mengatakan kekhawatirannya mengenai makin maraknya geng motor yang terjadi di Makassar. Ia pun mengaku takut mencari penumpang di malam hari sebab bisa saja ia menjadi korban dari aksi anarkis anggota geng motor.

" Kalau saya sih itu sangat merugikan masyarakat, terutama bagi driver ojek online seperti saya ini, takut mencari penumpang sampai tengah malam nanti jadi korban aksi geng motor, dan saya berharap agar kiranya pada pihak kepolisian untuk dapat menumpas geng-geng motor yang berbuat kriminal,” kata Sultan.

Menyikapi makin maraknya aksi geng motor di Makassar, pengamat sosiolog Universitas Hasanuddin, Suparman Abdullah menilai maraknya geng motor di Makassar  terjadi karena masih kurangnya pembinaan khususnya bagi para remaja.

"Kalau kita lihat lebih jauh, geng motor terdiri dari orang-orang atau remaja-remaja, kita tahu remaja memiliki keinginan untuk eksis kemudian mempertahankan eksistensinya, kemudian memang ada kecendrungan ini mempertontonkan atau memperlihatkan eksistensinya kelompok atau grup" tuturnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa ( 17/5/2022).

Dosen Universitas Hasanuddin itu menegaskan pemerintah harusnya segera turun tangan dnegan melakukan pembinaan misalnya dengan memberikan fasilitas untuk mengembangkan kemampuan para remaja di Makassar utamanya bagi mereka yang tidak mengeyam pendidikan.  

"Memang seharusnya dilakukan pembinaan, menyalurkan skillnya dengan hal positif, dan harus di fasilitasi, pemerintah harus hadir karena bagaimanapun juga mereka-mereka itu merupakan warga bangsa dan generasi kita, dengan adanya pembinaan serta memberikan sarana  fasilitas dari pemerintah agar kiranya para geng motor dapat menyalurkan skill dan tidak lagi berbuat kriminal" tegasnya.

Selain itu keluarga tentunya tak bisa berlepas tangan dengan apa yang dilakukan anak-anak ataupun kerabat mereka.

"Butuh perhatian lebih dari keluarga untuk melakukan pengawasan bagi anaknya agar tidak melakukan pergaulan bebas serta memastikan di lingkungan sekitarnya,” tutupnya.

(Laporan: Ardi Jaho)