Geng Motor Makin Marak, Pengamat Nilai Perlu Pembinaan Remaja
CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Aksi geng motor di Makasasr yang marak terjadi beberapa waktu blakangan ini dikeluhkan warga. Dalam kurun waktu sebulan terakhir saja sudah banyak kasus geng motor yang mengancam nyawa warga Makassar, diantranya peristiwa penyerangan pemukiman padat penduduk di Jalan Adhiyaksa Baru pada Senin dini hari (9/5/2022) lalu. Dua warga terluka dalam kejadian ini.
Selang sehari seorang warga jalan Andi Tonro yang berprofesi
sebagai penjual terang bulan juga menjadi sasaran geng motor pada Selasa
(10/5/2022).
Belum lama ini tepatnya pada Senin (16/5/2022) polisi
berhasil mengamankan 13 anggota geng motor yang membawa senjata tajam jenis
parang dan busur. Mirisnya anggota geng motor ini didominasi anak di bawah umur.
Sultan salah seorang driver ojek online yang juga merupakan
warga Makassar ini mengatakan kekhawatirannya mengenai makin maraknya geng motor
yang terjadi di Makassar. Ia pun mengaku takut mencari penumpang di malam hari
sebab bisa saja ia menjadi korban dari aksi anarkis anggota geng motor.
" Kalau saya sih itu sangat merugikan masyarakat,
terutama bagi driver ojek online seperti saya ini, takut mencari penumpang
sampai tengah malam nanti jadi korban aksi geng motor, dan saya berharap agar
kiranya pada pihak kepolisian untuk dapat menumpas geng-geng motor yang berbuat
kriminal,” kata Sultan.
Menyikapi makin maraknya aksi geng motor di Makassar, pengamat
sosiolog Universitas Hasanuddin, Suparman Abdullah menilai maraknya geng motor
di Makassar terjadi karena masih
kurangnya pembinaan khususnya bagi para remaja.
"Kalau kita lihat lebih jauh, geng motor terdiri dari
orang-orang atau remaja-remaja, kita tahu remaja memiliki keinginan untuk eksis
kemudian mempertahankan eksistensinya, kemudian memang ada kecendrungan ini
mempertontonkan atau memperlihatkan eksistensinya kelompok atau grup"
tuturnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa ( 17/5/2022).
Dosen Universitas Hasanuddin itu menegaskan pemerintah
harusnya segera turun tangan dnegan melakukan pembinaan misalnya dengan
memberikan fasilitas untuk mengembangkan kemampuan para remaja di Makassar
utamanya bagi mereka yang tidak mengeyam pendidikan.
"Memang seharusnya dilakukan pembinaan, menyalurkan
skillnya dengan hal positif, dan harus di fasilitasi, pemerintah harus hadir
karena bagaimanapun juga mereka-mereka itu merupakan warga bangsa dan generasi
kita, dengan adanya pembinaan serta memberikan sarana fasilitas dari pemerintah agar kiranya para
geng motor dapat menyalurkan skill dan tidak lagi berbuat kriminal"
tegasnya.
Selain itu keluarga tentunya tak bisa berlepas tangan dengan
apa yang dilakukan anak-anak ataupun kerabat mereka.
"Butuh perhatian lebih dari keluarga untuk melakukan
pengawasan bagi anaknya agar tidak melakukan pergaulan bebas serta memastikan
di lingkungan sekitarnya,” tutupnya.
(Laporan: Ardi Jaho)