Intip Sapi Kurban Jokowi di Sulsel, Harga Rp100 Juta Jenis Simental
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sapi jenis simental menjadi pilihan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sebagai hewan kurbannya di Sulawesi Selatan.
Sapi ini memiliki berat 1 ton 50 Kg. Rencananya sapi tersebut akan dipotong hari ini, Senin (17/24) bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1445 H untuk dibagikan dagingnya ke masyarakat Tanete Riatyang Bone, lokasi tempat sapi tersebut dikurbankan.
Sapi jenis Simental ini dibeli Presiden Jokowi dengan harga Rp100 juta. Sapi tersebut diberi nama Turbo oleh pemiliknya, Tasdir yang juga merupakan anggota TNI yang berasal dari Kelurahan Watang Palakka, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Sebelum dipinang oleh Presiden Jokowi, Turbo telah melalui berbagai tahapan pengecekan kesehatan, hingga dinyatakan layak untuk menjadi hewan kurban.
Uji kesehatan pertama dan kedua sapi berusia 4 Tahun 10 bulan ini meliputi cek kondisi fisik, hingga sampel darah, dan dinilai layak menjadi hewan kurban. Turbo akhirnya mendapatkan kartu keterangan sehat dari tim pemeriksa kesehatan hewan.
Dilansir dari ANTARA, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bone, Andi Musafir, mengatakan Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tim memang sangat ketat. Bahkan ada tim seleksi dari Staf Kepresidenan dan Pemprov Sulsel yang diturunkan secara khusus untuk mendapat sapi terbaik untuk disumbangkan di daerah itu.
"Banyak syarat yang harus dilewati agar bisa terpilih, termasuk bobot sapi yang minimal 800kg. Turbo bahkan memiliki berat 1 ton 50 kg," kata Kadis Peternakan Kabupaten Bone, Andi Musafir.
Sapi itu telah diserahkan ke Pemkab Bone lalu diserahkan ke pengurus Masjid Palengoreng Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, untuk dikurbankan di lokasi itu pada Minggu (16/06) kemarin.
Sebelumnya, pemilik Turbo yakni Tasdir, tidak pernah menyangka jika sapi miliknya akan dibeli oleh Presiden pada Lebaran Haji tahun ini. Setelah pengumuman Turbo terpilih menjadi sapi kurban Presiden pada 2 minggu lalu, ia pun mengaku bangga.
Laporan : Riski