Aksa Mahmud : Ketua KKSS Jangan Ketua Partai Politik

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ketua Dewan Penasehat BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan HM Aksa Mahmud mengatakan, ketua terpilih untuk memimpin KKSS lima tahun kedepan hendaknya jangan ketua partai politik.
Hal itu dikatakan saat memberikan pengarahan kepada peserta Mubes XII KKSS, sesaat sebelum memasuki tahapan persidangan Mubes, Kamis sore (10/4/2025). Salah satu agenda Mubes memilih ketua umum periode 2025-2030.
"Warga KKSS ini sangat majemuk, (heterogen pilihan-pilihan politiknya). Kalau dipimpin ketua partai (politik), nanti cenderung jadi satu warna," ujar Aksa.
Hal itu juga diungkapkan saat memberi arahan pada pembukaan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XXV di pagi harinya. Aksa Mahmud mengungkapkan inti pesan Jenderal M Jusuf ketika Aksa Mahmud, Jusuf Kalla, Awali Hamu dan lainnya menghadap menyampaikan gagasan diadakannya PSBM peetama kali, 25 tahun silam.
Inti pesan Jenderal M Jusuf, KKSS jangan terpecah dalam berbagai kelompok, tetapi justru menjaga dan memelihara persatuan dalam kemajemukan warna masyarakat Sulsel (Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja) dengan wadah KKSS.
Sikap imparsial KKSS juga ditegaskan Ketua Umum BPP KKSS 2019-2014 Muchlis Patahna pada saat menyampaikan sambutan pembukaan di pagi hari. Warga KKSS di politik, dipersilakan berkiprah tanpa membawa atribut organisasi KKSS.
Kebijakan ini kata Muchlis, mulai diterapkan saat kepemimpinan HM Taha hingga hari ini. KKSS sebagai rumah besar bagi semua profesi, warna partai, dan lainnya. "Sayapun ketika membantu hanya atas nama Muhlis Patahna, bukan Ketua Umum KKSS. Sesungguhnya sangat tipis batasnya, seperti kulit bawang. Namun demi kerukunan dan keberlangsungan KKSS, kenyamanan semuanya. De'na sianre bale. Kebijakan inilah yang terbaik," katanya.
Ia pun memberi contoh yang baik yang dilakuka Jusuf Kalla. "Contoh Pak JK jadi wapres, atribut KKSS tidak ditampilkan, tapi yang hadir ketua umum, ketua wilayah, pengurus, dll..songkok recca, passapu, baju bodo, baju labbu," katanya.
Dari perjalan itu, katanya, alhamdulillah KKSS sudah terjaga menjadi rumah besar bagi semua. "Kita berbeda, tetap sejuk.. sibola manengki...Dan jika sukses di antaranya atau kalah di antaranya..tidak saling menyakiti..." katanya.
PSBM XXV dan Mubes XII KKSS dilaksanakan secara simultan dalam dua hari di hotel Four Point by Sheraton. PSBM agenda tahunan, sedangkan Mubes dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Sidang pleno pertama Kamis malam, membahas tata tertib persidangan, yang dipimpin tokoh senior KKSS dan mantan anggota DPR RI, Ibnu Munsyir, berlangsung alot. Terjadi tarik menarik antara BPW, DPD, pilar dan badan otonom (banom) KKSS.
Dalam draf awal, dinyatakan bahwa bakal calon ketua umum harus mendapat dukungan setidaknya 10 BPW. Banyak peserta meminta supaya jangan hanya BPW, tetapi dicantumkan pula DPD, Pilar dan Banom.
Hujan interupsi terjadi. Persidangan pun sempat diskor. Karena tidak terjadi mufakat, mereka memilih voting dengan dua pilihan: kembali ke draf awal (hanya BPD) atau dilakukan perubahan (mencantumkan dukungan dari BPD, Pilar dan Banom).
Hasil voting menunjukkan 52 suara memilih draf awal (10 BPW) dan hanya 7 suara perubahan. Sidang hari pertama ditutup setelah pukul 12 malam. Persidangan dilanjutkan hari ini dengan agenda sidang komisi, pertanggung jawaban pengurus periode 2019-2024 dan pemilihan ketua umum dan formatur.