Jejak langkah Prof Yusran Jusuf Memimpin Pemkot Makassar
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Belum genap dua bulan, Pj Walikota Makassar, Prof Yusran Jusuf, dirundung pilu. Prof Yusran Jusuf secara tiba-tiba diusulkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk diganti.
Padahal Yusran Jusuf sendiri dilantik oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah pada 13 Mei 2020 lalu, menggantikan Iqbal Samad Suhaeb.
Dibawah nahkodanya, salah satu PR terbesar yakni menurunkan kurva kasus Covid-19 di Kota Makassar.
Jika menoleh ke belakang, pasca pelaksanaan PSBB, Yusran diminta untuk menekan penyebaran Covid-19.
Yusran mengatakan, Covid-19 harus dihadapi dengan melakukan adaptasi alias new normal life.
“Herd immunity itu artinya bagaimana meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dengan memanfaatkan kearifan lokal, memanfaatkan sumber daya sekitar dengan nutrisi fungsional,” ujar Yusran saat itu.
Yusran memaparkan, keputusan tersebut lahir setelah diskusi dengan para pakar. Ia mengatakan, saat ini, yang paling penting adalah meningkatkan imunitas.
Selama imunitas tubuh kuat, kata dia, maka yang akan terinfeksi Covid-19 akan berkurang.
“Kita melakukannya di level RT dan RW karena di situlah kekuatan utama masyarakat kita,” kata dia.
Implementasi di lapangan, menurut Yusran, melalui kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, PKK, dan RT, RW untuk mengembangkan komoditi-komoditi yang bisa menjadi suplemen meningkatkan imunitas tubuh.
Selain itu, ia mengatakan pemerintah akan memastikan aktivitas masyarakat itu sehat, seperti berolahraga.
“Herd imunnity itu bisa dilakukan dengan dua hal, menyehatkan tubuh dengan olahraga, dan nutrisi juga harus fungsional, memanfaatkan tumbuhan lokal yang ada, seperti jahe, kunyit, dan macam-macam,” ungkapnya.
Tak hanya itu saja, selain meningkatkan imunitas masyarakat, dirinya juga meminta agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam Perwali Makassar Nomor 31/2020 tentang pedoman pelaksanaan protokol kesehatan di Kota Makassar.
Dimana seluruh warga wajib menjaga jarak, mengenakan masker, hingga rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Yang terakhir, Inspektur Covid-19 merupakan salah satu langkah taktis yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Makassar.
Tujuannya, untuk melawan penyebaran Virus Covid-19 ditengah masyarakat.
Kasatpol-PP Kota Makassar, Iman Hud menjelaskan tim bentukan Yusran Jusuf tersebut merupakan gabungan aparat Satpol PP serta sejumlah stakholder lainnya yang akan melakukan pengawasan secara langsung kepada seluruh pelaku usaha agar senantiasa mematuhi seluruh protokol kesehatan.
Nantinya para pelaku usaha dilapangan akan dijelaskan ihwal syarat pembukaan hingga sanksi jika aturan Perwali 31/2020 ihwal pedoman pelaksanaan protokol kesehatan tidak diindahkan.
"Kita harus sepakat bahwa untuk melawan penyebaran virus ini yang paling penting adalah kepatuhan dan ketaatan kita semua menjalankan protokol kesehatan yg tertuang dalam Perwali 31” ujar Iman Hud, Kamis (11/6/2020) lalu.
Sementara, Yusran Jusuf menjelaskan tujuan dibentuknya Inspektur Covid-19 yakni untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di tempat-tempat umum, baik itu di pasar, mall, fasilitas umum termasuk tempat ibadah.
“Inspektur Covid-19 ini merupakan tim lapangan yang bertugas menemui warga ditempat umum untuk memberikan pemahaman akan kewajiban pemakaian masker saat keluar rumah atau ketika beraktifitas di tempat kerja, rutin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan handsanitizer” kata Yusran.
Menurutnya, langkah ini bagian dari pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan pasca PSBB berdasarkan Perwali 31/2020.
Selain penanganan Covid-19, banyak program yang mulai dicanangkan Yusran Jusuf selama kurang lebih sebulan memimpin Pemkot Makassar. Utamanya, dari sektor pembangunan infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan publik.
Berikut grafis program yang telah dikerjakan Yusran Jusuf selama memimpin Makassar.
1. Pencanangan Repitalisasi RPH
2. Repitalisasi Eks Terminal Toddopuli Menjadi RTH Temarik yang terintegrasi dengan pasar hobi Toddopuli.
3. Penetapan Titik Nol kilometer Makassar
4. Pencangan Revitalisasi taman macan dan taman Pattimura
5. Pencanangan revitalisasi pesestrian jalan metro Tanjung bunga.
6. Penataan parkir di Makassar. Sekitar balai kota dan jalan protokol sudah dibenahi.
7. Penuntasan kebocoran air PDAM dan pembenahan saluran air
8. Memassifkan Rappid test massal gratis di Pasar, dan tempat umum lainnya.
9. Pembentukan satgas inspektur covid.
10. Pengadaan alat tes massal secara besar-besaran
11. Inisiasi pengadaan alat tes secara massal
12. Meminimalisir sekat-sekat antar OPD
13. Menggairahkan kembali sektor pariwisata
14. Kebijakan relaksasi pajak di tengah pandemi.
Laporan Mardianto, diolah dari berbagai sumber.