Aksa Mahmud: Kepemimpinan KKSS Harus Perhatikan Kesaudagaran dan Kekuasaan

Aksa Mahmud - (foto by Bucek)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Tokoh pengusaha nasional HM Aksa Mahmud menilai kepemimpinan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ke depan harus memperhatikan kesaudagaran dan kekuasaan.

Menurut mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini, kedua hal tersebut perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan kunci dalam membangun perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan.

Pendiri grup usaha Bosowa itu mengungkapkan hal tersebut dalam percakapan dengan Pemimpin Umum Tribun Timur dan Pemimpin Redaksi CELEBESMEDIA.ID, Andi Suruji, sehubungan dengan pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) XII KKSS yang akan digelar di Makassar, 10-11 April 2025.

Mubes KKSS digelar bersamaan dengan agenda tahunan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar XXV. Salah satu agenda Mubes adalah memilih Ketua Umum untuk periode lima tahun ke depan. 

Saat ini KKSS dipimpin Muchlis Patahna selaku Ketua Umum didampingi Sekretaris Jenderal Abdul Karim dan sejumlah tokoh masyarakat Sulsel perantauan.

KKSS adalah organisasi warga Sulsel perantauan, baik yang merantau di daerah lain di dalam negeri maupun yang berdomisili di luar negeri. Ada yang menyebut warga Sulsel perantauan saat ini mencapai 16 juta orang, jauh lebih banyak dibandingkan penduduk Sulsel yang hanya sekitar 9,5 juta jiwa (2024).

Sebagai tokoh pengusaha senior yang telah mengalami pasang surut perekonomian nasional, pelaku usaha yang berkali-kali diterjang krisis, Aksa menilai jiwa dan spirit kesaudagaran masyarakat Bugis Makassar, harus ditingkatkan dan diperkuat lagi. Baik yang berdomisili di wilayah Sulsel maupun di perantauan.

Alasannya, tantangan kesaudagaran atau kewirausahaan pada masa mendatang akan semakin beragam dan kompleks seiring dengan perkembangan dunia usaha yang kian dinamis, globalisasi informasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan.

"Begitu banyak tantangan yang berkembang dan generasi muda kita harus hadapi. Kalau generasi kami, tantangan juga ada tetapi tidak serumit sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu KKSS harus berperan penting," katanya.

Akan tetapi, Aksa mengakui KKSS tidak bisa sendiri. Harus bersama-sama dengan kekuasaan (pemerintah) baik di tingkat lokal maupun nasional. "Itulah sebabnya, PSBM (Pertemuan Saudagar Bugis Makassar) yang dilakukan setiap tahun dilaksanakan bersama-sama pemerintah daerah maupun organisasi pengusaha Kadin Daerah," katanya.

Menurut Aksa, yang merupakan "founder" PSBM bersama HM Jusuf Kalla dan almarhum Alwi Hamu, PSBM merupakan gambaran kecil namun nyata betapa perlunya kolaborasi dan sinergi yang kuat antara kesaudagaran dan kekuasaan (pemeritahan). Kolaborasi itu harus dipelihara keberlanjutannya, bahkan harus ditingkatkan pada level kepemimpinan dan kekuasaan nasional.

Oleh karena itu, kepemimpinan KKSS yang akan datang menurut Aksa Mahmud, "wajib hukumnya" memprioritaskan program kerja peningkatan kesaudagaran dan peran kekuasaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bukan saja dalam skala Sulsel tetapi juga skala nasional yakni  bangsa Indonesia.

Kendati melontarkan pandangan tentang kepemimpinan KKSS, tetapi ia tidak menyebutkan kader dan tokoh yang pas untuk memimpin KKSS. Dan yang paling utama juga pemimpin KKSS mendatang harus mampu mengayomi, merangkul dan menyatukan karena begitu beragamnya kepentingan warga.

Sebagai informasi, hasil Pilkada tahun lalu melahirkan setidaknya 27 orang pemimpin pemerintahan tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang bertebaran senusantara, di luar Sulsel. Di samping itu, dalam kabinet Presiden Prabowo terdapat sejumlah putra daerah Sulael pilihan.

Hal ini, menurut Aksa sebuah kinerja yang menunjukkan bahwa warga KKSS dapat menjadi penguasa (pemimpin pemerintahan) untuk berperan dalam membangun bangsa Indonesia, di mana pun mereka berdomisili. 

Sekaligus membuktikan bahwa warga KKSS dapat diterima dan dipercaya di mana pun berada, serta menunjukkan prestasi yang baik. "Kalau tidak dipercaya dan tidak berprestasi tentu tidak terpilih," kata Aksa yang juga duduk di jajaran Dewan Kehormatan BPP KKSS.

Untuk membangun kesaudagaran dan meraih kekuasaan tersebut, menurut Aksa kunci utamanya adalah pendidikan yang baik dan penguasaan teknologi. "Ini tidak bisa ditawar. Pendidikan yang baik untuk generasi pelanjut di mana pun berdomisili," ujarnya.

Sebagai informasi, selain menggelar Mubes di Makassar, KKSS juga menggelar PSBM ke-25 yang akan dihadiri dan dibuka oleh Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, HM Jusuf Kalla.

Menurut informasi terkini dari panitia pelaksana PSBM dan Mubes KKSS, telah terverifikasi sebanyak 1.610 warga Sulsel perantauan yang akan menghadiri PSBM dan Mubes KKSS. Antusiasme warga itu antara lain karena dua agenda besar KKSS tersebut dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan di tempat yang sama.

Artikel ini telah ditayangkan Tribun Timur edisi 8 April 2025