Ingin Menikah? Lakukan 3 Tips Ini untuk Dapat Restu Orangtua

Ilustrasi - (foto by pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ingin melanjuttkan hubungan ke jenjang pernikahan?, tentu saja harus mendapatkan persetujuan orangtua. Namun mendapatkan persetujuan orangtua maupun calon mertua bukanlah perkara yang mudah.

Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia Pingkan Cynthia Belinda Rumondor mengatakan ada beberapa cara yang  untuk meyakinkan orangtua dan calon mertua agar merestui hubungan Anda bersama calon pasangan ke jenjang pernikahan.

Berikut ini tips meluluhkan hati orangtua dan calon mertua untuk mendapatkan restu menurut psikolog Pingkan Cynthia Belinda Rumondor.

1. Menghormati orangtua dan calon mertua

Menurut Pingkan, hal pertama yang harus dilakukan adalah besikap sopan dan ramah orangtua dan calon mertua dengan menunjukkan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh mereka.

"Saat kita punya pendapat, 'pak, bu, ini loh pilihanku', kita perlu menyampaikan. Tips yang pertama, perlu menghormati, artinya respect. Misalnya, (calon) mertua tipikal yang mesti sopan, menjunjung tata krama, ya kita ikuti, kita sesuaikan," tutur Pingkan yang dilansir dari Kantor Berita Nasional ANTARA, Selasa (9/8/2022). 

2. Anda dan pasangan harus satu tujuan

Pastikan bahwa Anda dan pasangan sudah punya satu tujuan yang sama tentang arah hubungan yang akan dijalani selanjutnya.

"Samain dulu sama pasangan. Satu visi, tau nanti rumah tangganya mau seperti apa. Ketika sudah satu, baru ceritakan ke orang tua sehingga mereka juga bisa menghargai pilihan kalian," kata Pingkan.

3. Mendengarkan pertimbangan orangtua lebih dulu baru kemudian menyampaikan pendapat

Pingkan mengatakan, setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Untuk itu, saat anaknya akan menikah, orang tua biasanya sangat memperhatikan bibit (garis keturunan), bebet (status sosial ekonomi), dan bobot (kepribadian dan pendidikan) dari calon menantunya.

Jika orang tua atau calon mertua tidak merestui hubungan karena adanya perbedaan dari tiga hal tersebut, menurut Pingkan, Anda perlu mendengarkan pendapat mereka terlebih dahulu.

"Kita dengarkan kekhawatirannya apa. Kita bisa bertanya, apa yang ditakutkan, apa yang dibayangkan jika menikah dengan dia. Mungkin karena ekonomi, adaptasi, dan lain sebagainya," tutur Pingkan.

Setelah itu Anda dan pasangan harus bisa membuktikan bahwa kekhawatiran tersebut tidak akan terjadi. Jika orang tua khawatir tentang ekonomi misalnya, tunjukkan bahwa Anda dan pasangan memiliki tabungan yang cukup untuk membangun rumah tangga. 

"Atau takut enggak bisa beradaptasi dengan budaya, jadi enggak bisa melakukan upacara budaya yang biasa dilakukan, misalnya, 'oh kami sudah mengobrol kok tentang itu, kami enggak keberatan dengan acara budaya itu selama ada budgetnya'," imbuh Pingkan.

"Jadi, dengarkan dulu dan coba tunjukkan bahwa kekhawatiran itu tidak terjadi, bahwa faktanya berbeda," pungkasnya.