CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Mendapatkan hunian yang layak, sehat dan sesuai kondisi keuangan menjadi salah satu kebutuhan primer masyarakat. Hal ini yang menyebabkan rumah murah tetap menjadi incaran banyak orang di tengah tingginya pertumbuhan perumahan tipe premium komersial.

Namun, kebutuhan akan rumah murah yang semakin tinggi sering kali tidak diimbangi dengan penghasilan calon pembeli. Hal inilah yang akhirnya membuat pemerintah menghadirkan rumah subsidi melalui Program Sejuta Rumah.

Persatuan perusahaan Real Estate Indonesia (REI) saai ini, sedang memperjuangkan perubahan harga rumah subsidi, di mana usulan sudah diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk dibahas.

Ketua Umum DPP REI wilayah Makassar, Muh Sadiq mengatakan, besaran kenaikan harga ditetapkan berdasarkan analisa harga yang diperoleh dari semua daerah, dirangkum dan dibandingkan menjadi satu harga yang paling ideal.

“Setiap tahun pasti naik, tahun ini saja Rp 136 juta dan tahun depan diperkirakan minimal Rp 145 juta. Naiknya pada bulan April untuk 2019 mendatang,” ujarnya saat dikonfirmasi via WhatsApp oleh CELEBESMEDIA.ID, Jumat (9/11/2018).

Sadiq pun menambahkan, kalau rumah bersubsidi itu DP-nya cuma 1 persen dan belum ada pengguna yang menganggap hal itu berat.

“Jadi jangan menunda untuk membeli rumah, relokasi dari perbankan juga sudah sangat baik, regulasi yang ada tidak akan berubah lagi,” tambahnya.

Mengenai referensi rumah subsidi khususnya yang ada di kota Makassar, Sadiq mengatakan semua perumahan bersubsidi itu sudah bagus karena kualitas yang telah ditentukan oleh PUPR.

“Semuanya sudah bagus, kan telah ditentukan oleh PUPR, tinggal lokasi yang dipilih dan tentunya pengembangan dari pihak REI,” tutupnya.