OJK Sebut Program 3 Juta Rumah Bisa Timbulkan Multiplier Effect
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Dua program prioritas yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, turut disinggung dalam pembahasan Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu program pembangunan 3 Juta rumah dan Makan bergizi gratis, Jumat (13/12/2024).
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengungkapkan, bahwa sejatinya kedua program tersebut, tak akan mampu didanai oleh Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN), pasalnya membutuhkan biaya yang begitu besar, olehnya membutuhkan pembiayaan dari sektor lain, kata Mahendra.
"Target yang begitu tinggi diperkirakan tidak akan cukup hanya dari APBN, utamanya untuk pembangunan rumah sebegitu besar di target per tahun. Dengan begitu akan diutamakan tentu pembiayaan yang berasal dari berbagai sumber dari industri pembiayaan, apakah itu di perbankan, apakah itu juga di pasar modal," ungkap Mahendra dalam RDK OJK.
Namun di balik itu, kata Mahendra sisi positif yang akan timbul akibat ketidak sanggupan APBN untuk mendanai 2 program raksasa tersebut, akan membuka peluang besar bagi sektor jasa keuangan lain.
Menurut Mahendra, peluang bagi sektor jasa keuangan ini merupakan multiplier effect dari 2 program presiden tersebut. Dapat terjadi peningkatan Produk Domestik Bruto, tercipta lapangan pekerjaan dan akan lebih dari itu.
"Jika dilihat dari sektor jasa keuangan akan terjadi beberapa perbaikan maupun keuntungan, pertama jelas dari segi peningkatan produk domestik bruto-nya, kegiatannya, lalu lapangan kerjanya, dan lain," Jelasnya.
Ia menilai, peluang keuntungan program prioritas pemerintah dengan pendanaan yang besar memberi ruang bagi jasa keuangan untuk memberikan pembiayaan dengan jumlah yang besar, akibat dari ketidak sanggupan APBN.
Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan bahwa program 3 juta rumah dan makan bergizi gratis juga bisa mendorong pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, sejumlah perusahaan konstruksi yang digandeng pemerintah untul program 3 juta rumah merupakan perusahaan terbuka (Tbk).
Dengan begitu, pembangunan 3 juta rumah akan memberikan peluang pendanaan dari ekosistem pasar modal.
"Jasa konstruksinya sebagiannya adalah perusahaan-perusahaan Tbk yang memang tentu akan memberikan dampak positif juga kepada pengembangan dan pertumbuhan dalam pasar modal kita," pungkasnya.