Moshing Itu Apa Saat Menonton Konser Musik
![](https://thumb.spotlight.id/image/2023/12/01/e436b498faef123dd736f914de1de08a-Moshing-Itu-Apa-Saat-Menonton-Konser-Musik.png)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Moshing, seringkali menjadi bagian dari pengalaman para penonton konser musik dari genre rock hingga metal, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Bahkan, tidak jarang insiden luka-luka hingga kematian terjadi ketika moshing dilakukan, terutama pada konser-konser dengan aliran musik yang lebih keras.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan moshing?
Bagi yang belum familiar, moshing, atau yang juga dikenal sebagai mosh pit, adalah tindakan menari, mendorong, bahkan saling bertubrukan di antara penonton untuk mengekspresikan diri ketika menikmati konser musik.
Biasanya, moshing lebih sering terjadi saat konser musik dengan aliran keras seperti punk rock atau metal.
Pada momen ini, penonton bergerak dengan mendorong dan menarik, membentuk lingkaran di tengah kerumunan.
Tidak hanya itu, moshing juga bisa melibatkan mengangkat penonton ke udara, yang disertai teriakan keras saat menyaksikan konser musik hardcore.
Meskipun dianggap berisiko, moshing memiliki daya tarik sendiri. Para penonton merasa melakukan ekspresi kreatif ketika menikmati konser dari genre musik favorit mereka.
Bahkan, moshing bisa terjadi di depan panggung atau di sekitar idola, di mana penonton melakukan gerakan-gerakan anarkis, termasuk mendorong dan bertubrukan dengan penonton lain.
Menurut beberapa sumber, moshing dilaporkan pertama kali muncul pada tahun 1975 di Los Angeles oleh kelompok anak punk yang melakukan tarian pogo, melompat-lompat saat menonton konser musik. Sejak itu, istilah moshing dikenal luas, termasuk di Indonesia.
Meskipun dapat menimbulkan risiko cedera hingga kematian, moshing dianggap memiliki nilai sendiri dalam pengalaman menyaksikan konser musik dari genre yang lebih keras, seperti punk rock dan metal.
Inilah pemahaman mendalam tentang moshing bagi para penggemar konser musik tersebut.***