Apa Itu PCOS dan Gejala yang Terjadi Pada Wanita

PCOS atau sindrom ovarium polikistik (freepik.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita usia subur, ditandai dengan ketidakseimbangan hormon menstruasi dan peningkatan kadar hormon maskulin (androgen).

Kelebihan hormon androgen pada PCOS dapat menyebabkan ovarium menghasilkan kantong-kantong cairan, menghambat perkembangan normal sel telur dan mencegah pelepasannya secara teratur.

Gejala PCOS dapat muncul saat seorang wanita mengalami menstruasi pertama pada masa pubertas atau pada masa dewasa, terkadang terkait dengan perubahan berat badan yang signifikan.

Beberapa gejala PCOS yang umum dialami wanita antara lain:

Gangguan Menstruasi

Penderita PCOS sering mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau berkepanjangan.

Sebagai contoh, frekuensi menstruasi dapat kurang dari 8-9 kali dalam setahun, dibandingkan dengan keadaan normal wanita yang mengalami menstruasi 12 kali dalam setahun.

Jarak antar menstruasi juga dapat lebih pendek dari 21 hari atau lebih panjang dari 35 hari.

Kista Ovarium Banyak

Melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG), dapat terlihat banyak kantong-kantong kista di sekitar sel telur (ovarium) pada penderita PCOS.

Peningkatan Kadar Hormon Androgen

Kenaikan hormon androgen pada wanita dengan PCOS dapat menyebabkan gejala fisik seperti pertumbuhan rambut yang lebih tebal di wajah dan tubuh, jerawat parah, dan kebotakan pada area kepala.

Perubahan Warna Kulit Menjadi Gelap

Penderita PCOS sering mengalami perubahan warna kulit menjadi gelap, terutama di lipatan dan selangkangan.

PCOS memiliki dampak yang bervariasi pada setiap individu, dan pemahaman akan gejala-gejalanya penting untuk penanganan dan manajemen yang efektif.