Mengenal Sejarah Pasar Kokolojia, Pasar Singgah yang Menjadi Permanen
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Jaman sekarang, pasar tradisional masih banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Walaupun, sudah banyak pasar modern namun masih banyak juga masyarakat yang lebih memilih untuk berbelanja di pasar tradisional.
Banyak hal yang bisa dilakukan saat melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional seperti, tawar menawar, lebih lengkap, produk lebih segar, harga lebih murah dan mendukung usaha kecil.
Di Makassar khususnya, pasar-pasar tradisional masih aktif dan memiliki jumlah pengunjung yang banyak. Salah satu pasar terlama dan memiliki banyak pembeli mulai pagi hingga sore harinya adalah pasar Kokolojia.
Pasar ini terletak di Jalan Rajawali Makassar yang berada di dalam kawasan Kampung Kokolojia, tepat di depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Rajawali.
Menurut mantan ketua RW di dalam kampung Kokolojia, H. M Kolu mengatakan kampung ini dahulunya adalah hutan yang dipenuhi dengan pohon-pohon lebat hingga pohon pandang, oleh karenanya disebut Koko.
“Dan kalau untuk kata Lojia sendiri, saya tidak tau pasti tapi tempat ini dahulunya tempat perkumpulan orang-orang pendatang, kebanyakan orang jawa,” tuturnya saat ditemui di kediamannya kepada CELEBESMEDIA.ID, Sabtu (01/12/2018).
Pasar Kokolojia sudah ada sejak tahun 1980-an, dahulu pasar ini bukan sebuah pasar namun tempat persinggahan para pedagang seperti pembawa sayuran, beras, ikan dan lainnya.
Seiring dengan padatnya penduduk di lokasi tersebut, jalan masuk Kampung Kokolojia dijadikan lapak para pedagang untuk berjualan hingga sampai saat ini.
“Dinamakanlah pasar Kokolojia karena berada di dalam
Kampung Kokolojia, dulunya pasar ini pasar singgah beroperasi sampai pukul 10
pagi namun karena para pedagang sudah membuat lapak masing-masing jadinya
berjualan sampai sore hari,” tambah Kolu.