Dewan Pendidikan Dorong Kampus Benahi Karakter Civitas Akademika dan Mahasiswa

Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla / foto: Fidar

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Aksi kekerasan dan tindak anarkis kembali terjadi di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Dalam sepekan terakhir ini telah terjadi dua kali penyerangan di dalam kampus UMI Makassar yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Penyerangan pertama terjadi Selasa (12/11/2019) lalu yang memakan satu korban jiwa, Andi Fredi Akirmas (AFA), mahasiswa Fakultas Hukum UMI.

Kemudian penyerangan kedua, Senin (18/11/2019) kemarin. Fasilitas papan panjat tebing (Wall Climbing) di ruangan bekas sekretariat UKM Mapala dibakar Sedangkan ruang perkuliahan Fakultas Hukum dirusak.

Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla, sangat menyayakan terjadinya kekerasan hingga tindak anarkis dalam kampus. Menurut Adi , aksi yang dilakukan tersebut, jika dilihat dari segi etika akademika, sebenarnya tidak perlu lagi terjadi.

“Sebab kampus merupakan wadah bagi masyarakat ilmiah,” katanya.

Sebagai masyarakat ilmiah, perilaku yang harus ditunjukan ialah perilaku yang lebih mengedepankan nalar. Jika kekerasan terjadi, maka itu suatu penyimpangan dari etika akademik.

Diakui Adi, hal yang perlu dibenahi ke depan yakni tata kelola kampus, seperti membangun suasana kampus yang kondusif, terutama karakter atau moralitas di kalangan civitas akademik dan mahasiswa.

Ia menegaskan, dalam dunia kampus pengelompokkan antara golongan memang sering terjadi. “Di sinilah kampus mengambil peran penting dalam menjaga hubungan antara mahasiswa dengan mahasiswa serta mahasiswa dengan civitas akademika,” ucap Adi.

Adi menambahkan, di kalangan mahasiswa sebenarnya tumbuh kelompok-kelompok yang sering menimbulkan sikap kontra produktif dan tidak hanya terkait dengan idealiame tetapi terkait dengan kepentingan kelompok yang sering kali menimbulkan sentiment, hingga terjadi perpecahan.

Ia berharap agar birokrasi segera mengambil tindak cepat dan mengambil langkah-langkah kongkrit agar tidak terjadi lagi aksi kekerasan serta tindak anarkis.