Polisi Tangkap 10 Terduga Pelaku Penyerangan yang Menewaskan Mahasiswa UMI

Kampus Umi Makassar - (foto by ayokuliah)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - 10 orang terduga pelaku penyerangan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulsel ditangkap polisi. "Mereka diamankan karena masuk rekaman CCTV. Mereka ditangkap dari berbagai titik," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Yudhiawan Wibisono saat dihubungi, Rabu (13/11/2019). 

Dirilis CELEBESMEDIA.ID dari detik.com, kesepuluh terduga pelaku penyerangan mahasiswa UMI Makassar tersebut masih diperiksa polisi. Polisi akan memastikan peran kesepuluh orang dalam penyerangan pada Selasa (12/11/2019) sore di lingkungan kampus UMI Makassar, Jl Urip Sumoharjo.  "Masih dilakukan pemeriksaan terhadap 10 orang itu oleh penyidik. Jadi akan dipilah-pilah dulu siapa yang punya peran," kata Yudhiawan.

Mahasiswa UMI Makassar, AFA tewas karena sabetan senjata tajam. Penyerangan terjadi sekitar pukul 17.30 Wita, Selasa (12/11/2019) kemarin. Salah seorang rekan korban, AW, kepada polisi mengatakan, dirinya bersama 7 orang--termasuk korban AF, yang berada di warung kopi tiba-tiba diserang kelompok orang menggunakan penutup muka.

"(AW) bersama 7 orang temannya (termasuk korban tewas) minum kopi di lokasi, tiba-tiba sekitar 20 orang OTK (orang tak dikenal) menutup muka sambil membawa parang, badik, dan pipa besi langsung menyerang," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko. 

Sementara itu, jenazah mahasiswa Fakultas Hukum UMI yang tewas setelah diserang sekelompok orang tak dikenal (OTK) diantar ke kampung halamannya, Rabu (13/11/2019) dini hari tadi.

Almarhum yang berinisial AFA (21) ini, dibawa ke kampung halamannya usai menjalani proses autopsi yang dilaksanakan oleh Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel di kamar jenazah Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tim Forensik, Kepala Urusan Dokter Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kaur Doksik Biddokkes) Polda Sulsel, dr Muhammad Ridho mengatakan jika ditemukan sejumlah luka di tubuh korban, tetapi hasil autopsinya hingga saat ini belum selesai. “Setelah dilakukan autopsi, ditemukan luka yang disebabkan oleh benda tajam yang mengenai organ vital korban sehingga mengakibatkan pendarahan hebat,” katanya saat ditemui CELEBESMEDIA.ID, Rabu (13/11/2019).